Contoh Alkitabiah
Pelayanan Firman dan doa bukan dua kegiatan yang
dapat dipisahkan dalam diri para pelayan Kristus. Tuhan Yesus secara pribadi
memiliki jam doa khusus di pagi hari sebelum melaksanakan tugas pelayanan (Markus
1:35-38). Tuhan Yesus mengajarkan bahwa berdoa bukan sikap sombong rohani
tetapi sikap ketergantungan mutlak pada pada belas kasihan Allah yang menjawab doa
(Matius 21:22 Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan
penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.") Menjelang penderitaan di
kayu salib, Tuhan Yesus berulang-ulang berdoa di Taman Getsemani agar kehendak
Allah yang terjadi (Matius 26:39). Setelah
Yesus terangkat ke Sorga, murid-murid-Nya bersehati dalam doa dan menerima
karunia Roh Kudus yang memampukan mereka melayani firman Allah (Kisah Para
Rasul 1:14).
Pelayanan: Manifestasi Kuasa
Allah
Kerja pelayanan
yang Tuhan Yesus berikan bukan tugas mudah yang dapat dikerjakan setengah hati dengan kemampuan seadanya. Tuhan
Yesus memberikan kuasa sorgawi agar berhasil dalam tugas dan bersukacita atas
upah yang kelak diterima (Lukas
10:19 Sesungguhnya Aku telah memberikan
kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan
kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian
janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah
karena namamu ada terdaftar di sorga.") Selain pertolongan Allah, para
Rasul membutuhkan dukungan dari saudara-saudara
seiman yang terkenal baik, dan yang penuh dengan roh dan hikmat untuk
membantu pelayanan di tengah jemaat agar tugas utama sebagai pendoa dan pemberita firman Allah tidak
terganggu (Kisah Para Rasul 6:2-4). Rasul Paulus sendiri bersandar pada kuasa
doa saat membuka mulut dan memberitakan rahasia Injil dengan berani kepada
banyak orang (Efesus 6:19).
Sebuah survey
dilakukan dikalangan hamba Tuhan tentang “Apa yang menjadi rintangan terbesar
bagi pertumbuhan rohani mereka?”. Tiga jawaban tertinggi adalah: kesibukan (83%),
kurangnya kedisiplinan (73%) dan interupsi (47%). Ancaman besar terhadap
eksistensi doa dan perenungan firman Allah justru datang dari kegiatan internal
gereja yang padat. Berdoa memberikan kuasa bagi semua pelayan Kristus untuk
dapat memberitakan firman Allah dengan giat dan rajin dan bukan untuk mengejar
pujian manusia.
Martin Luther pernah ditanya oleh tukang potong
rambutnya: “Bagaimana cara Anda berdoa, Doktor Luther?” Jawabannya diuraikan
dalam sebuah buku yang sebagian berkata demikian:
“Seorang tukang potong rambut yang baik pasti mengarahkan pikiran, hati dan
matanya terfokus pada pisau cukur dan rambut dan tidak melupakan di mana
perannya dalam memotong dan mencukur. Jika ia sibuk berbicara atau melihat-lihat
sekitar atau melakukan hal lain, ia mungkin sekali akan memotong hidung atau
mulut atau bahkan tenggorokan orang yang sedang dicukurnya. … Betapa lebih
penting bagi seorang pendoa untuk melibatkan hati secara eksklusif dan total
jika hendak menjadi seorang pendoa yang baik.” Jika saudara ingin terlibat
dalam kerja pelayanan gereja, milikilah jam doa dan selalulah berdoa bagi
pekerjaan Tuhan dan sekalian hamba-Nya.
Perlu diingat baik-baik bahwa berdoa bukan sekedar rencana tetapi
komitmen iman yang menuntut ketaatan dan kedisiplinan bagi Kerajaan-Nya. (Bandung,
24 Mei 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar