Keuntungan orang berhikmat
Menjadi
orang baik tidak bisa tercipta sendiri. Menjadi orang baik membutuhkan pedoman
baik lewat perilaku hidup seseorang atau bisa juga lewat penuturan kitab suci. Kitab
Amsal dapat menjadi pedoman bagaimana seseorang dapat berbuat baik. Kitab Amsal
merupakan kumpulan ajaran tentang cara hidup yang baik. Ajaran-ajaran itu diungkapkan
dalam bentuk petuah, peribahasa dan pepatah. Kebanyakan di antaranya menyangkut
persoalan-persoalan yang timbul dalam hidup sehari-hari. Kunci mengerti hidup
berhikmat menurut Salomo ialah orang harus pertama-tama mempunyai rasa hormat
dan takut kepada TUHAN." (Amsal 1:7).
Mengapa
Salomo dapat berkata bahwa orang berhikmat dan pandai itu hidupnya bahagia?
Alasannya jelas. Pertama, orang berhikmat itu hidupnya selalu mempercayai Tuhan
dengan sepenuh hati. Apapun persoalan
dan tantangan hidup, Tuhan selalu menjadi nomor satu dalam menyelesaikannya dan
bukan pada pengertian pribadinya. Maksudnya, orang berhikmat selalu memahami
bahwa ada rencana Tuhan dan campur tangan Allah di dalam setiap peristiwa yang
terjadi. Firman Tuhan dihayati sebagai kebenaran utama dalam hidup.
Kedua,
bahwa kebahagiaan itu terjadi karena hidupnya hanya untuk mempermuliakan Tuhan
dengan cara : selalu berbuat baik dan menjauhkan diri dari kejahatan. Dengan
setia hidup dalam Firman Allah maka orang berhikmat tidak silau terhadap godaan
harta dunia. Harta dunia itu nilainya
tidak sebanding dengan berkat yang disediakan Allah karena hidup yang taat pada
Firman Allah. Mereka yang berhikmat selalu hidup dalam rasa syukur, rendah hati
dan selalu mau diajar oleh Firman Allah yang memperbaharui hidupnya terus
menerus. Kebahagiaan orang berhikmat
berdimensi vertikal dan horisontal: hidup bahagia dalam iman kepada Allah dan
berbahagia bersama dengan keluarga tercinta.
Ketiga,
kebahagiaan dalam mencapai tujuan hidup yang kekal dan bukannya semu. Maksudnya, nampak berbahagia secara
penampilan padahal dalam relasi dengan orang lain bermasalah. Contohnya, suami istri yang nampaknya
harmonis, ternyata sedang berperkara di pengadilan untuk bercerai. Mereka
seolah-olah berbahagia hanya demi menjaga kegembiraan anak-anak mereka. Sangat
memprihatinkan dan menyedihkan saat secara finansial berlebihan, muncul
ketidak-percayaan terhadap orang yang
terkasih. Bukan kebahagiaan temporer atau sewaktu-waktu yang dikejar dan
diharapkan, tetapi kebahagiaan yang sempurna sampai maut memisahkan. Kebahagiaan dalam kesetiaan dan dalam
penyerahan diri pada kuasa Tuhan Yesus yang ajaib.
Saudara-saudara
dalam kasih Yesus,
Sayangnya banyak
orang begitu ambisius mengejar kekayaan, pangkat dan jabatan dunia serta
mengorbankan apa yang penting dalam hidup mereka. Waktu sedemikian bernilai
ekonomis sehingga pertemuan keluarga menjadi sempit. Tidak ada komunikasi yang
sehat dan membangun ketika masing-masing pulang dengan membawa kelelahan dan
beban kerja. Sebagai orang tua, kita membiayai pendidikan anak-anak pada
sekolah-sekolah terbaik dengan biaya tinggi. Harapannya jelas bahwa anak-anak
kita jadi pandai, cerdas dan terbaik. Namun apakah harapan itu segera terjadi?
Apakah pengorbanan orang tua dihargai dengan baik oleh anak-anak kita?
Keberhasilan dan
kegagalan pastinya ditentukan pada sikap dan tindakan kita kepada Tuhan.
Sungguhkan kita menggumuli anak-anak kita dalam doa? Sungguhkah kita mendorong
mereka menjadi pribadi kristen yang cakap dan ulet serta rendah hati untuk
selalu beribadah tiap-tiap Minggu dan aktif dalam ibadah pemuda? Sukses dalam karir tanpa pimpinan Tuhan, bisa membuat
anak-anak kita hidup dalam dunianya sendiri dan mengabaikan ketaatan hidup kepada
Allah. Sudah seharusnya saudara peduli tentang masa depan generasi muda kita
dan anggota keluarga yang masih mengutamakan kepentingan daging daripada
kehendak Allah.
Kebahagiaan
itu adalah pemberian Tuhan bagi siapa
saja yang mencari kemuliaan Allah. Kebahagiaan tidak dibangun diatas
pertengkaran dan kekerasan hati. Kebahagiaan tidak datang dengan sendirinya. Kebahagiaan itu
hanya dapat diusahakan jika setiap kita selalu setia dan taat kepada Firman Tuhan.
Firman Tuhan bukan sekedar ayat tempelan atau ayat hafalan sesuai keinginan
kita. Firman Tuhan itu penting untuk dibaca, didengar, dihayati dan terutama
dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab sesuai kehendakNya. Lakukan kebaikan setiap hari maka saudara akan
hidup dalam kebahagiaan yang dijanjikan Allah.
Amin.
Khotbah Pelkat GPIB Pondok Ungu Minggu I bulan Mei 2013.
bagus ...sekali dalam penghayatan iman
BalasHapuspuji TUHAN baik utk membantu didalam berkomenikasih dan memberkati saya.trimakasih tuhan berkati.
BalasHapus