MENCARI TUHAN
Banyak cara manusia menghadapi ketakutan dalam hidupnya. Ada yang menggunakan obat penenang; ada yang bersembunyi dan mengurung diri dari dunia luar; ada yang berjaga-jaga sehingga waktu tidurnya terganggu; ada juga yang melarikan diri dari tanggung jawab; dan yang memprihatikan ialah mereka yang melakukan tindak bunuh diri. Ketakutan menggambarkan rapuhnya pertahanan diri seseorang menghadapi kekuatan lain di luar dirinya. Ketakutan bisa menghilangkan semua harapan dan kegembiraan; bisa melumpuhkan semangat hidup dan cita-cita.
Jika begitu, siapa sebenarnya yang dapat melepaskan manusia dari ketakutan dalam hidupnya? Pemazmur dengan terang benderang berkesimpulan bahwa Tuhan satu-satunya yang dapat menolong manusia melewati hari-hari yang berat itu (ay.7). Hanya pada Tuhan, orang percaya mengalami sukacita (ay. 3) . Hanya pada Tuhan, orang percaya dapat menikmati kebahagiaan
dan umur panjang (ay.13). Hanya Tuhan yang dapat menjawab doa orang beriman yang dalam kesusahan (ay. 5).
dan umur panjang (ay.13). Hanya Tuhan yang dapat menjawab doa orang beriman yang dalam kesusahan (ay. 5).
Mazmur yang ditulis Daud ini, mengajak umat Tuhan agar tidak mengandalkan diri sendiri dalam menjalani persoalan berat. Mereka diingatkan untuk mencari Tuhan. Pemazmur telah mengalami sendiri arti dan pentingnya mencari Tuhan. Saat hidupnya terancam, Daud melarikan diri dari Saul yang bermaksud membunuhnya dan berlaku tidak waras saat berhadapan dengan Abimelekh (ay. 1). Pemazmur menghadapi hari-hari yang berat dan mengakui tak seorang pun dapat menolongnya. Pemazmur tidak memiliki kekuatan lain selain iman yang hidup kepada Allah. Daud mengalami pemeliharaan Tuhan setiap hari sehingga dengan jujur dia memuji nama Tuhan dengan mulutnya di setiap waktu (ay. 1). Tuhan yang telah meluputkan Daud dari bahaya maut. Daud menyadari bahwa jika bukan karena Tuhan, bisa jadi dia sudah mati karena berulang kali dilempar tombak oleh Saul (1 Samuel 18:11; 19:10) atau mati di tangan Goliat, raksasa Filistin itu (1 Samuel 17:23-24).
Dengan mencari Tuhan, pemazmur percaya hidupnya selamat, bahagia dan tidak berkekurangan. Keyakinan ini tumbuh dan berakar, karena pemazmur selalu bersyukur atas apa yang dialaminya bersama Tuhan. Pemazmur percaya bahwa doanya dijawab. Pemazmur percaya bahwa hari-harinya diberkati Allah sehingga tetap bergembira menjalani hari pemberian Tuhan. Pemazmur tidak malu berhadapan dengan orang lain, sebab dia percaya bahwa kuasa Allah menyertainya. Pemazmur selalu berkeyakinan bahwa hidup orang benar dipenuhi dengan kelimpahan, tidak berkekurangan sebab Allah menjadi sumber berkat dan jaminan hidup. Pemazmur menyerahkan hidupnya dalam perlindungan Tuhan sehingga tidak kuatir menghadapi malam gelap karena malaikat Allah melindunginya.
Campur tangan Allah, menjadi bukti kehadiran Tuhan dalam hidup ini. Saudara dan saya diajak untuk selalu berdoa, bersyukur dan hidup dalam ketaatan kepada Allah. Tanpa ketiga hal ini, dapat dipastikan saudara mengalami hari-hari berat yang penuh dengan masalah yang takkan ada habisnya. Pengalaman hidup pemazmur mengajar kita untuk tidak mencoba menjalani hidup ini dengan rencana dan kehendak kita sendiri. Seringkali apa yang direncanakan manusia tidak seindah yang dibayangkan. Tanpa sebab kita tiba-tiba diperhadapkan dengan penyakit mematikan; dengan rekan bisnis yang menghancurkan reputasi kita; dengan kecelakaan yang membawa musibah bagi anggota keluarga. Hidup manusia ini rentan dengan serangan dari berbagai jurusan, yang mendatangkan masalah-masalah baru untuk ditanggulangi. Pada sekali waktu, kita tak mampu lagi berbuat apapun. Saudara dan saya menjadi lelah. Akhirnya, lambat laun kita kehilangan sukacita, kegembiraan dan damai sejahtera.
Kebenaran Firman Allah yang diperdengarkan hari ini, menolong kita agar selalu mencari Tuhan dalam doa setiap hari. Saudara dan saya punya iman kepada Tuhan Yesus. Dialah Penebus dosa dan Juruselamat hidup kita. Tuhan kita yang dapat menyembuhkan segala penyakit, adalah Tuhan yang hidup dan berkarya sampai hari ini. Percayakah saudara bahwa dalam doa kepadaNya, doa saudara punya kuasa? Saudara dan saya dibenarkan dihadapan Allah karena nama Yesus, karena itu yakinlah bahwa doa orang benar besar kuasanya. Saudara jangan ragu dalam berdoa dalam nama Yesus. Doa saudara dijawab Allah jika saudara selalu memuji namaNya dalam hati dan mulut kita. Doa dalam iman kepada Yesus dapat memindahkan gunung. Artinya, tidak ada persoalan besar jika saudara meletakkan semuanya dalam tangan Tuhan yang mahakuasa. Mencari Tuhan berarti kita mau datang berserah diri dan bersabar menanti jawaban Tuhan dengan tetap tenang di hadapanNya. Jangan selesai berdoa, saudara malah uring-uringan, tidak bisa tidur dan terus menerus dalam kemarahan. Sikap hati saudara perlu dirubah terlebih dahulu dan untuk itu saudara butuh pengampunan dosa.
Hal kedua yang dapat kita pelajari bahwa hidup ini perlu dijalani dengan sikap bersyukur. Dengan selalu bersyukur, saudara dan saya selalu rindu datang kepada Allah dalam doa; dalam puji-pujian; dalam pembacaan Alkitab; dalam persekutuan dengan saudara seiman yang beribadah; dalam pemberian kasih bagi pekerjaan Tuhan. Mencari Tuhan bukan hanya dalam kesusahan, tetapi juga saat hidup berkecukupan, bahkan berkelimpahan. Sudahkah saudara mempersembahkan persepuluhan saudara bulan ini? Sudahkah saudara bersyukur atas usia perkawinan yang bertambah? Sudahkah saudara bersyukur jika dipilih sebagai Calon Diaken dan Penatua dalam jemaat saudara? Dengan bersyukur, saudara tidak kehilangan dan mengalami kerugian apapun. Dengan bersyukur, saudara mau mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya dengan kesungguhan hati (Lih. Mat. 6:33). Dengan bersyukur, mereka yang kelak diurapi sebagai Diaken dan Penatua GPIB selalu setia dan rajin dalam tugas-tugas pelayanan dan kesaksian gereja. Jangan sesudah terpilih, malah jadi batu sandungan bagi kemajuan persekutuan.
Mencari Tuhan bukan berarti mencari gereja yang sesuai dengan selera kita. Jika itu yang diperbuat, bukan Tuhan yang dimuliakan, tetapi kita hanya mengejar kesenangan pribadi. Kita tidak bertumbuh dalam kasih karunia Allah. Selamanya saudara menjadi bayi rohani; hanya suka makanan lembek dan tidak makanan keras. Dalam persekutuan yang benar, kita didisiplinkan oleh Firman Allah dan gereja bertanggungjawab mendisiplinkan anggotanya. Jika saudara taat, maka saudara hidup dalam disiplin rohani yang benar. Kedisiplinan memperkaya hidup beriman dan menguatkan persekutuan.
Khotbah Minggu, 26 Agustus 2012 di GPIB Paulus, Jakarta Pusat jam 08.00 WIB.
keren blog nyaaa..
BalasHapuskunjungi kami juga yaa di sini :
http://kmkosipil.blogspot.com/
godbless :)