Perintah Suci
Tugas
utama gereja dan orang kristen adalah memberitakan firman Allah. Tuhan Yesus
dalam amanat-Nya menugaskan agar gereja membawa orang kepada Kristus dan
membaptiskan mereka, tetapi juga
mengajarkan mereka “melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20) Gereja perdana melakukan perintah Yesus dalam
kesetiaan tentang keselamatan Allah yang dianugerahkan lewat kematian Yesus di
kayu salib sebagaimana yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 5:42 “Dan
setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di
rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias”.
Apa yang diberitakan adalah Injil atau Kabar Baik dari Allah yang harus
disampaikan kepada semua orang dari segala kalangan dan latarbelakang sehingga
mereka yang bersedia terlibat dalam tugas mulia ini sangat menyukakan hati
seperti yang dikatakan dalam Roma 10:15 "Betapa
indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!".
Aspek Misioner Gereja
Pengajaran
firman bukan pekerjaan mudah, tetapi bukan berarti tidak dapat dikerjakan.
Intinya bahwa mereka yang terlibat dalam tugas ini mempercayakan hidupnya
kepada Allah yang mencurahkan Roh Kudus dan yang memberikan hikmat dan
pengertian mendalam tentang rahasia Kerajaan Sorga sehingga yang mendengar
hidup dalam sukacita dan damai sejahtera. Rasul Petrus memberitakan keselamatan
yang diselediki dan diteliti para nabi serta yang ingin diketahui
malaikat-malaikat (1 Petrus 1:10-12) sehingga mereka yang telah percaya kepada
yesus tidak lagi hidup dalam hawa nafsu tetapi dalam kekudusan. Rasul Yohanes menekankan agar kita percaya
kepada Yesus yang menjadikan kita hidup dalam pengampunan dan kepastian untuk
hidup kekal (Yohanes 3:16). Dan dalam iman kepada Yesus itu, kita dapat saling
mengasihi bukan hanya dengan perkataan tetapi juga dengan perbuatan. Mereka
yang masih membenci saudaranya masih hidup dalam kegelapan dan tidak dalam
terang Tuhan (1 Yohanes 2:9) Rasul Paulus dengan tajam mengatakan bahwa Kristus
telah mati untuk kita orang-orang durhakan agar kita dibenarkan oleh darahNya
dan diselamatkan dari murka Allah (Roma 5:6-9). Mereka diselamatkan Allah
bersedia menyerahkan hidupnya “untuk
menjadi senjata-senjata kebenaran”. (Roma 6:13)
Kesaksian iman
semua hamba Tuhan bukan pemikiran teoritis agamawi, melainkan keyakinan kokoh
tentang campur tangan Allah dan karya keselamatan Allah yang historis menembus
ruang waktu dan memberkati hidup pribadi. Dalam tanggungjawab itu, kita
melaksanakan pemberitaan firman dengan sukacita dan penuh persiapan: “Beritakanlah
firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya” (2 Timotius 4:2). Jika
kita bersukacita maka kita dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik sehingga
tugas itu bukan dikerjakan masa bodoh, asal saja atau untung saya mau. Mereka
yang setia dalam melaksanakan perintas Yesus benar-benar “teguh berdiri dalam
satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil”
(Filipi 1:27) Bukan hanya diberitakan, tetapi kehidupan yang berpadanan dengan
Injil Kristus menjadi kesaksian efektif dan tak terbantahkan.
GPIB
Sejahtera Bandung, Minggu, 10 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar