Petunjuk Praktis
Prinsip
yang perlu diperhatikan bahwa pemberian persepuluhan dilakukan sebab berkat
yang diterima secara periodik seperti gaji atau temporer seperti keuntungan
usaha dalam nilai mata uang (rupiah). Pemberian persepuluhan dihitung
berdasarkan penerimaan keseluruhan sebelum dilakukan potongan seperti pajak
pemerintah atau tagihan bulanan. Perhitungan demikian memudahkan kita sebagai
pemberi persepuluhan dan dalam menyesuaikan besarannya jika terjadi kenaikan
gaji atau keuntungan usaha.
Di
sini kita diajarkan mengutamakan Tuhan dalam pemberian sebagai realisasi
komitmen iman bagi pekerjaan pelayanan gereja. Sebelum pemberian diserahkan,
sepatutnya suami-istri, bapak-ibu dan para pemuda bersyukur dalam doa atas
pemeliharaan dan berkat Tuhan yang diterima secara rutin atau berkala.
Persembahan persepuluhan bukanlah pajak gereja bagi anggotanya, melainkan komitmen
iman dalam rangka ketaatan pada firman
Allah dan sikap syukur yang terwujud. Pemberian persepuluhan bukan tindak pamer
kesalehan atau hasrat mengejar popularitas. Tidak begitu! Jika itu yang
terjadi, kita kehilangan sukacita dan damai sejahtera (Matius 6:1).
Persembahan
persepuluhan dapat disampaikan pada minggu terdekat saat kita menerima gaji,
khusus bagi pegawai negeri, swasta atau pensiunan. Minggu pertama (atau minggu
kedua jika sebelumnya terhalang) hendaknya diingat sebagai minggu kita
beribadah dan menyerahkan persembahan persepuluhan. Hal demikian sangat baik
guna mendisplikan diri dalam mengelola keuangan rumah tangga dan menomorsatukan
Tuhan.
Bagaimana
kalau suami-isteri bekerja? Cukupkah hanya sepersepuluh gaji suami dan tidak
perlu dari pendapatan isteri? Lalu kalau anak-anak sudah bekerja, apakah mereka
juga perlu memberi persepuluhan? Dengan mantap kita harus berkata bahwa Tuhan
yang membuat kita berhasil dan beruntung saat berjerih lelah di bawah matahari.
Suami-isteri-anak bisa memberi secara kolektif dengan nama jelas dan lengkap.
Haruskah pencantuman nama disebut dalam amplop persepuluhan kita? Dalam era
transparansi dan dalam rangka pembinaan jemaat, pencantuman nama adalah hal
baik untuk memastikan pencatatan
keuangan yang bertanggungjawab. Seringkali penyebutan NN (tanpa nama)
menimbulkan masalah ketika yang bersangkutan melacak pemberiannya sebab tidak
tercantum dalam warta keuangan jemaat.
Warga
jemaat GPIB yang setia dan mengasihi Tuhan Yesus, pasti dengan gembira saling
mengingatkan tentang apa yang harus diselesaikan saat bulan baru datang. Kita
pun dapat saling mengingatkan, terlebih dikalangan keluarga penatua dan diaken.
Orang tua yang tekun dalam memberi persepuluhan dapat menjadi contoh terbaik
bagi anak-anak mereka sehingga kelak di masa depan anak-anak kita dapat dengan
sendirinya memberi bagi Tuhan bukan dengan sedih hati atau karena paksaan,
tetapi karena iman dan ucapan syukur (2Korintus 9:7). Taburan saudara adalah
bagi kemuliaan Allah Bapa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar