Kisah Injil
Beragam
kisah kesembuhan dicatat dalam Injil yang dapat memberikan kita pedoman dalam
menghadapi sakit penyakit. Tentu kisah-kisah kesembuhan itu bukan dimaksudkan
bahwa Allah dapat dipaksa memenuhi permintaan manusia. Jika itu yang
dipikirkan, yang terjadi bahwa kita memasung kuasa Allah menurut kemauan kita
sendiri.
Cara berpikir semacam ini sangat berbahaya sebab jika tuntutan tidak
terpenuhi maka dicari siapa yang bersalah ketika kesembuhan tidak terjadi: si
sakit belum bertobat, masih terikat dosa, ada kuasa kegelapan dalam dirinya dan
belum sepenuhnya percaya kepada Yesus. Pernyataan-pernyataan demikian jauh dari
ajaran firman Allah dan sangat menyesatkan.
Dengan rendah hati kita pelajari kisah kesembuhan dengan tetap mengakui
hikmat Allah atas orang-orang pandai dengan pengetahuan medisnya dipakai Allah
menyembuhkan orang-orang sakit seturut kehendak-Nya.
Keteguhan Iman
Kisah kesembuhan dalam Matius 9:20-22
memperlihatkan bagaimana iman kepada Yesus memberikan dorongan kuat untuk
bertindak dengan cara-cara terduga sesuai hikmat yang diberikan Allah dalam
diri si sakit. Kisahnya dicatat demikian, “Pada waktu itu seorang perempuan
yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus
dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya. Karena katanya dalam hatinya:
"Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus
berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku,
imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah
perempuan itu.”
Sungguh mengagumkan bahwa perempuan
yang sakit ini mengalami sakit yang menahun dan sangat menyiksa hidupnya. Dua
belas tahun bukan waktu yang pendek. Segala upaya pengobatan sudah dilakukan
dan itu berarti banyak biaya sudah dikeluarkan. Perempuan ini memiliki
kesadaran yang baik tentang arti percaya pada Yesus sebagai Tabib bagi
penyakitnya. Kepercayaan yang dimiliki tentang kuasa Yesus dibangun berdasarkan
cerita banyak orang yang sudah disembuhkan. Cerita kesembuhan itu baginya bukan
sekedar pengetahuan atau kesaksian biasa tetapi sudah menjadi benih firman yang
memberkati kehidupannya. Perempuan dewasa ini dengan iman bertindak menjamah
Yesus. Versi terjemahan Bahasa Indonesia Sederhana dicatat “Karena katanya dalam hatinya, "Asal
kusentuh saja jubah-Nya, aku akan sembuh"(9:21).Kisah ini mengajarkan kita bahwa iman memampukan kita
meyakini sepenuhnya siapa pribadi yang bernama Yesus Kristus. Yesus adalah
Tuhan dan Penyembuh atas sakit penyakit seberat apapun yang diderita setiap
orang yang datang kepada-Nya dengan iman yang teguh. Kerinduan untuk sembuh
memampukan seseorang tidak putus asa dan terus mempercayai Tuhan Yesus yang
datang secara pribadi. Hati yang percaya kepada Tuhan Yesus menjadi jaminan
bahwa kasih karunia Allah yang menyembuhkan terjadi. Kepercayaan bahwa Yesus
adalah Tabib mujarab adalah hikmat yang berasal
dari sorga sehingga kesembuhan adalah mujizat atau fakta kebaikan Allah
yang tak usah diragukan apalagi diperdebatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar