Akar Kekuatiran
Tuhan Yesus
mengerti bahwa kebanyakan manusia menghadapi rasa kuatir yang hebat. Kekuatiran
tentang biaya pendidikan anak-anak; kekuatiran tentang pengobatan anggota
keluarga yang sakit; kekuatiran tentang jodoh; kekuatiran tentang apa yang mau
dimakan; kekuatiran tentang penampilan diri. Bahkan ada yang kuatir bahwa
dirinya tidak mampu berbicara di depan umum. Pastinya, rasa kuatir jika tidak
diatasi dapat menyebabkan ketidakpercayaan kepada Allah Bapa. Dengan ringkas,
Tuhan Yesus menyebut bahwa kekuatiran menunjukkan kekurangan iman seseorang
memercayai janji Allah, “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya
dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir
akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja
dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala
kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika
demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang
ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai
orang yang kurang percaya?” (Matius 6:27-30).
Resep Ampuh: Firman Allah yang Hidup
Kekuatiran
bukan penyakit yang dapat ditangani segera dengan obat generik atau obat paten
bermerk yang dapat dikonsumsi 5 hari dengan dosis 3 kali satu hari. Tidak
demikian! Tuhan Yesus mengajarkan kita, "Karena itu Aku berkata kepadamu:
Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan
janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah
hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada
pakaian?... Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian?” (Mat 6:25, 28) kekuatiran
tidak dapat diatasi dengan kata-kata ratapan atau ceramah motivasional.
Keduanya sama sekali tidak menolong manusia untuk mengandalkan Tuhan dan
bersyukur atas janji-Nya yang sempurna dan pasti.
Tuhan Yesus
memberikan resep ampuh: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah
dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. (Matius 6:33)
Maksud perkataan ini menegaskan bahwa siapapun yang mengandalkan Tuhan selalu
datang pertolongan yang ajaib. Resep semacam ini diakui mutlak oleh Pemazmur, “Waktu
aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji,
kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia
terhadap aku?” (Mazmur 56:4-5). Rasul Petrus menyampaikan testimoni serupa, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara kamu” (1Petrus 5:7). Percaya bahwa Tuhan terlibat dan menolong kita,
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai
engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan
akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang
membawa kemenangan” (Yesaya 41:10). Sesederhana itukah? Percaya saja sebab “Tuhan
tidak lalai menepati janji-Nya” (2Petrus 3:9).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar