Time For A Checkup
Let a man examine himself, and so let him eat of the bread and drink of the cup. —1 Corinthians 11:28
Bible in a year:
Judges 19-21; Luke 7:31-50
Every year I have a physical—that periodic visit to the doctor’s office where I’m poked and prodded, screened and studied. It is something that can be easy to dread, and even to fear. We aren’t sure what the tests will show or what the doctors will say. Still, we know that we need this evaluation to understand our physical well-being and what is needed as we move forward.
The same is true spiritually in the life of the Christ-follower. We need to pause from time to time and reflect on the condition of our hearts and lives.
One place for an important self-study is at the Lord’s Table. Paul wrote to the Corinthians, some of whom were eating in an unworthy manner: “Let a man examine himself, and so let him eat of the bread and drink of the cup” (1 Cor. 11:28). In the remembrance of Christ’s death for us, there can be a sobering clarity of thought and understanding, for as we consider the price Jesus paid for us, it is the best time to consider the condition of our heart and our relationships. Then, with honest understanding of our spiritual well-being, we can turn to Him for the grace we need to move forward in His name.
Is it time for your checkup?
Search me, O God, my heart discern;
Try me, my inmost thoughts to learn.
Help me to keep from sin, I pray,
Guarding my mind throughout this day. —Anon.
Self-examination is one test from which no Christian is excused.
Our Daily Bread, April 3, 2011 — by Bill Crowder
Baca: 1 Korintus 11:27-29
Waktunya Memeriksa Diri
Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. —1 Korintus 11:28
Bacaan Untuk Setahun:
Hakim-Hakim 19–21 * Lukas 7:31-50
Setiap tahun, saya melakukan pemeriksaan jasmani, yaitu kunjungan rutin ke tempat praktek dokter di mana tubuh saya akan diraba dan ditusuk, diteliti dan diamati. Ini adalah sesuatu yang mudah membuat kita ngeri, bahkan takut. Kita tidak tahu bagaimana hasil tesnya atau apa yang akan dikatakan oleh dokter. Meskipun demikian, kita tahu bahwa kita memerlukan pemeriksaan rutin ini untuk mengetahui kondisi kesehatan jasmani kita dan apa yang diperlukan dalam menjalani hari depan kita.
Hal yang sama juga berlaku dalam kehidupan rohani seorang pengikut Kristus. Dari waktu ke waktu, kita perlu berdiam sejenak untuk memeriksa kondisi hati dan hidup kita.
Suatu momen untuk melakukan pemeriksaan rohani yang penting ini adalah pada saat kita menghadap meja Perjamuan Kudus. Paulus menuliskan kepada jemaat di Korintus, dimana beberapa orang di antara mereka mengikuti perjamuan dengan cara yang tidak layak: “Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu” (1 Kor. 11:28). Dengan mengingat kematian Kristus bagi kita, kita dapat memiliki pemikiran dan pemahaman yang peka dan murni, karena ketika kita merenungkan betapa mahalnya harga yang dibayar Yesus untuk menebus kita, itulah waktu yang tepat untuk memperhatikan kondisi hati dan hubungan kita dengan sesama. Kemudian, dengan pemahaman yang jujur akan kondisi rohani kita, kita dapat datang kepada-Nya untuk memperoleh anugerah yang kita perlukan guna menjalani hidup mendatang demi kemuliaan-Nya.
Apakah sekarang waktunya bagi Anda untuk memeriksa diri? —WEC
Oh, Allahku, jenguklah diriku,
Ujilah hati dan pikiranku,
Aku telah berdosa dan cemar,
Sucikan dan jadikan ‘ku benar. —NN.
(Nyanyikanlah Kidung Baru, No. 13)
Memeriksa diri sendiri adalah suatu pengujian yang harus dilakukan oleh semua orang Kristen.
Santapan Rohani, Minggu, 3 April 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar