Sidang Jemaat yang dikasihi Allah,
Perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem merupakan bagian dari misi penyelamatan Allah. Dalam suasana menyambut pesta Paskah, Tuhan Yesus memasuki kota Yerusalem yang dipenuhi kedatangan orang Yahudi dari berbagai tempat untuk beribadah. Informasi kedatangan Tuhan Yesus ke Yerusalem, mendapat respon positif. Bisa jadi karena pelayanan Tuhan Yesus yang fenomenal dan diakui banyak orang. Ayat 17 berbicara kesaksian hidup dari mereka yang melihat kebangkitan Lazarus dari kematian, yang mendorong orang banyak dengan sigap menyambut kedatangan Yesus dengan gembira. Mereka mengangkat tangannya dan melambaikan daun-daun palem sebagai bentuk penghormatan kepada Yesus sebagai tokoh yang diharap dapat menjadi raja Yahudi secara politis. Mereka mengangkat suara dan menyampaikan kata-kata pujian: Hosana. Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel (ayat 13). Pujian yang mengandung harapan agar Yesus dapat menyelamatkan mereka sesegera mungkin dari belenggu penjajahan Romawi.
Tuhan Yesus sendiri melakukan perjalanan menuju akhir dari tugas pelayananNya di bumi. Waktu yang tepat di saat umat menyambut Paskah, peristiwa di mana umat srael dilepaskan dan diselamatkan Allah dari perbudakan Mesir yang membuat mereka menderita dan putus asa. Sekarang, Tuhan Yesus melanjutkan karya keselamatan Allah untuk membebaskan dan menyelamatkan manusia dari belenggu dosa dan kuasa kematian melalui penyaliban di bukit Golgota. Misi yang suci dan mulia, karena itu Yesus menggunakan keledai sebagai kendaraannya menuju ke Yerusalem. Sebuah lambang kerendahan hati dalam melakukan kehendak Allah agar kehidupan yang penuh damai sejahtera dapat dinikmati banyak orang.
Sambutan yang luar biasa itu dapat dilihat dengan jelas oleh orang Farisi yang selalu berusaha untuk mencelakakan Tuhan Yesus. Sebagai ulama Yahudi, mereka tidak mampu mengerti apa sebenarnya maksud kedatangan Yesus bagi manusia. Mereka hanya melihat sebagai tokoh populer yang menganggu kedudukan mereka di mata umat Yahudi. Mereka melihat Yesus sebagai lawan politik dan tokoh yang mengganggu kenyamanan mereka dengan segala hak previlesenya selama ini. Jadi saat Yesus dieluk-elukkan dengan luar biasa, mereka melihat diri mereka gagal dalam usaha membendung pengaruh Yesus di kalangan umat. Semua cara jahat sudah dilakukan, namun Yesus tetap dapat dukungan yang luar biasa dari banyak orang yang datang memberi penghormatan dan pujian penuh.
Minggu prapaskah terakhir yang hari diperingati GPIB, mengajak kita semua untuk menyadari dengan penuh segala yang Tuhan Yesus telah buat dalam hidup kita selama ini. Tuhan Yesus yang mengajarkan kita untuk percaya kepadaNya sebab Dialah Jalan, kebenaran dan Hidup agar kita bisa sampai kepada Allah, Bapa.(Yoh. 14:6) Tuhan Yesus, yang adalah Roti Hidup sehingga didalamNya kita hidup untuk selamanya (Yoh. 6:58). Tuhan Yesus yang menjadi juru syafaat doa kita sehingga keperluan hidup keluarga terpenuhi dengan melimpah. Tuhan Yesus yang adalah Tabib di atas segala tabib sehingga penyakit apapun dapat disembuhkan jika kita percaya dan mengasihi Tuhan.
Perjalanan kita kepada Tuhan Yesus harus kita isi dengan sikap penyembahan dan pujian. Sudahkah kita mau menyembah dan memuji Tuhan Yesus dengan tangan dan mulut kita, dan dalam kebersamaan dengan semua orang yang mengasihi Tuhan Yesus. Tuhan Yesus tidak menolak penyembahan dan pujian kepadanya. Apa yang Tuhan inginkan tidak hanya formalitas dalam seremoni keagamaan, tetapi juga dalam tantangan yang nyata, sehingga tidak berbalik dengan mengatakan: Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!, Salibkan Dia! (Yoh. 19:6; 19:15).
Hari ini anak-anak kekasih kita hendak mengaku percaya bahwa Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup mereka. Dengan gembira dan sukacita, orang tua dan kita semua menyambut kesiapan anak-anak kita menjadi dewasa dalam iman Kristen. Pembinaan yang berkelanjutan dari sejak baptisan anak sampai mereka memasuki masa kematangan untuk mengambil keputusan penting dalam hidup beriman: menjadikan Yesus segala-galanya dalam hidup mereka sekalipun di tengah tantangan, godaan dan bahaya apapun. Pengakuan iman secara pribadi di hadapan Allah dan manusia, mengingatkan dan menguji kita bahwa segala perbuatan kita dilihat Tuhan Allah dan manusia.
Jadi pengakuan Ya dengan segenap hatiku menjadikan Yesus sebaga Tuhan dan Juruselamat, akan diuji kualitasnya saat kita ada di tengah mereka yang membenci Yesus (seperti orang Farisi yang sering berdebat dengan Yesus soal agama), saat kita dibujuk dengan harta dan jabatan dunia (seperti Yudas yang menjual Yesus), saat hidup kekristenan kita dipertanyakan benarkah kamu murid Tuhan Yesus/ orang Kristen (seperti Petrus yang menghindar dan menyangkal Tuhan Yesus). Kualitas pengakuan iman kita juga diuji saat kita berhadapan dengan kuasa kegelapan (apakah kita bimbang) dan menghadapi masalah-masalah kehidupan (apakah kita kuatir dan lemah saat itu); kita pun diuji untuk dapat mengasihi dengan tulus dan setiap dalam tugas pelayanan walaupun sederhana tugas itu (apakah kita setia dalam perkara-perkara yang kecil); kita malah diuji dengan harta kekayaan yang ada (siapa yang disembah Allah atau mammon dalam hidup ini).
Jika kita setia dan taat kepada Tuhan yesus maka hidup kita diberikan kebahagiaan dengan mengabulkan doa (doa kesembuhan, doa minta kerja dan jodoh, doa naik pangkat dan minta rumah) dan yang melakukan perkara ajaib dalam hidup keluarga kita (memberikan yang terbaik dalam kehidupan kita). Dalam ketaatan kepadaNya, maka kita memohon campur tangan Roh Kudus agar kita mau hidup dalam persekutuan dengan saudara-saudara kita sehingga kita mau mengampuni dan mengasihi (melihat selumbar mata saudaramu!). Apakah saudara mau setia sebagai pengikut Tuhan Yesus tidak hanya dalam penyembahan dan pujian, tetapi juga dalam pelayanan dan kesaksian kita buat nama Yesus?
Saudara-saudara yang secara usia masih muda, bisa menjadi saksi-saksi Tuhan Yesus yang luar biasa jika saudara tidak mengikuti jejak mereka yang suka membenci, menolak pelayanan, malas dalam beribadah dan lebih banyak mengkritik pelayanan gereja. Dalam gereja ini kuasa Tuhan Yesus bekerja dan pelayanan Tuhan Yesus berlanjut. Bukan dengan membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan doa dan kasih. Saudara akan diberkati Tuhan seumur hidup dan berhasil dalam segala sesuatu jika saudara percaya dan mengasihi Tuhan Yesus tidak tanggung-tangung. Saudara harus bulat mengaku Yesus dalam perkataan dan perbuatan saudara. Jadi jika orang Farisi gagal dalam usaha jahat mereka, maka jangan takut menghadapi siapapun yang bermaksud jahat sekalipun dia berada dalam persekutuan ini. Karya keselamatan Allah tetap berlanjut dan kita melanjutkan apa yang Tuhan Yesus lakukan agar keselamatan hidup dalam nama Yesus kita syukuri dan diteruskan bagi sesama. Tuhan memberkati pengakuan saudara dalam hidup ini. Amin.
Khotbah Minggu, 17 April 2011 pada saat Peneguhan Sidi Baru di jemaat GPIB Pondok Ungu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar