Pemazmur percaya hidupnya dipenuhi dengan berkat Allah. Kepercayaan pemazmur kepada Allah terungkap lewat kesungguhan berdoa. Permohonan itu disampaikan kepada Allah sekalipun sudah jatuh dalam kesalahan. Allah menjawab doa dan umat menerima jawaban Allah baik dalam kapasitas pribadi maupun demi keselamatan semesta. (65:3, 6) Allah menjawab doa dengan kuasaNya yang tidak terbatas. Kuasa Allah terbukti jika kita memandang tegaknya gunung-gunung dan tenangnya gelombang-gelombang lautan. Pemazmur melukiskan bahwa Allah berdaulat sepenuhnya atas ciptaanNya baik di darat dan di laut.
Pemazmur percaya bahwa manusia yang berserah diri kepada Allah dapat menyaksikan dan mengalami mujizat atau perbuatan ajaib yang dilakukan Allah. Mujizat-mujizat itu terjadi bukan karena kebetulan, melainkan karena kuasa Allah yang terjadi agar manusia takut dan menaruh hormat kepadaNya. (ayat 9). Kuasa Allah yang penuh mujizat itu terjadi di berbagai tempat dan di alami oleh banyak orang dari pagi sampai malam. Jawaban-jawaban Allah atas doa menjadikan umat selalu mengucap syukur dan bersukacita. Bersyukur dan bersukacita sebab tidak sia-sia mereka percaya dan berdoa kepada Allah saat diperhadapkan dengan pergumulan.
Ajakan untuk bersyukur pemazmur perlu kita respon dalam hidup beriman kita sehari-hari. Di sini kita diingatkan untuk senantiasa menyerahkan hidup kita kepada Allah 1X 24 jam. Apapun yang mau kita rencanakan dan lakukan baiklah kita selalu memohon hikmat Allah agar diberikan petunjuk yang benar. Pemazmur tidak menyebut dengan jelas pergumulan dan apa yang jadi alasan doanya. Yang pasti pemazmur mengajak untuk mempercayakan hidup kita padaNya sebab banyak orang di tempat lain telah mengalami pertolongan Tuhan yang ajaib.
Mujizat dalam hidup adalah karya Tuhan yang baik dalam hidup kita. Seseorang bisa diubah oleh Allah dengan kuasaNya lewat beragam cara. Misalnya, letusan gunung berapi, tenggelamnya kapal laut di samudera luas, sakit penyakit dan pengajaran firman Allah. Orang percaya hanya dapat mengandalkan Tuhan ditengah kuasa alam yang mengerikan dan menakutkan. Musibah kematian karena peristiwa alam tidak mudah ditebak sama sekali. Peralatan teknologi hanya dapat meminimalisir dampak buruk bagi kehidupan manusia. Karena itu sikap iman dan doa menjadi vital agar kita selalu waspada dan tidak menghabiskan waktu ini dengan perbuatan yang memalukan dan tidak berkenan bagiNya.
Firman Allah ini mendorong kita untuk bertekun dalam doa. Berdoa bukanlah soal pamer kata-kata. Berdoa bukan agar kita dipuji dan disanjung orang lain. Berdoa harus menjadi kewajiban hidup orang beriman yang tidak bisa ditawar dan ditunda. Dalam persekutuan jemaat, tiap anggota wajib dan mau belajar untuk berdoa. Tidak ada yang lebih pintar dan bagus dalam doa, jika memang kita selalu berdoa kepada Allah setiap pagi dan malam. Jadi jangan malu dalam berdoa; jangan saudara hanya tunjuk orang lain berdoa tetapi tidak tunjuk diri sendiri untuk memimpin doa.
Dengan doa kepada Bapa di sorga, maka kita memberikan hidup kita ada dia dalam kendali dan tangan Allah. Keyakin semacam ini perlu dipupuk terus menerus; dihayati berulang-ulang agar kita semakin teguh dan kuat menghadapi cobaan dan tekanan hidup berat. Dengan ketekunan doa, maka kita mengundang Tuhan untuk selalu memberkati kita dengan perbuatan-perbuatan dahsyat dan dengan keadilan. Dahsyat dan adil adalah dua kata kunci yang membuat umat Tuhan berharap dan bersukacita.
Tentu doa syukur bukan hanya sekedar tempelan dalam memeriahkan suatu acara seperti hari ulang tahun atau perkawinan. Bukankah saat berdoa, banyak orang cekikan, pergi ke toilet, merokok dan sengaja datang terlambat sebab tujuan utama bukan berdoa, melainkan hanya untuk makan. Makan menjadi penting dan segala-galanya sampai biaya besar dikeluarkan hanya demi gengsi diri pribadi dan kelompok. Sikap doa semacam ini tidak berkenan dan kita bersalah di hadapan Tuhan yang Maha Kasih dan Adil.
Sikap-sikap demikian tidak untuk ditiru dan diteruskan. Jika saudara berdoa, mulailah merenungkan siapa yang dapat saudara andalkan untuk menolong saudara saat mengalami kesulitan, atau mujizat Allah yang sudah saudara alami secara pribadi. Setelah itu mohonlah agar Tuhan campur tangan dan sabarlah menunggu cara Tuhan bertindak. Allah mendengar doa semua umat dan memberi yang terbaik agar mereka yang diberkati mau bersyukur dan menggunakan harta benda dan hidupnya untuk kemuliaan Tuhan Yesus. Tuhan memberkati kita yang berserah dan bersyukur dalam doa setiap hari baik pagi maupun malam. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar