Fungsi Alkitab
Alkitab
bagi orang kristen merupakan pedoman dalam menjalani hidup sesuai ajaran Tuhan
agar kita selalu percaya dan melakukan perintah-Nya dengan pertolongan Roh
Kudus. Secara pribadi, Alkitab dapat memberi bimbingan yang dibutuhkan saat
seseorang menghadapi persoalan sehingga mampu memberikan keputusan yang sesuai
dengan kehendak Tuhan. Tentu kesaksian Alkitab maupun pribadi dapat mendorong
kita untuk bertekun dalam pembacaan firman Tuhan dan memampukan kita menjadi
pemberita firman Tuhan kepada sesama (Matius 28:18-20).
Pengalaman pertama di bimbing Tuhan (Kesaksian NN 083845224***)
Sebagai
seorang kristen, sayapun tidak luput dari pergumulan yang cukup berat. Ada dua pilihan
yang semua orang pasti bisa memilih. pilihan pertama adalah minum racun, dan
pilihan kedua mencari pertolongan Allah. Minum racun pasti jalannya singkat,
kurang dari 5 menit pasti sudah game over. Tapi mencari pertolongan Tuhan, yang
kurasakan saat itu jalannya menanjak. Akhir kata, saya mencari tempat yang
sunyi dan saya menemukan sebuah tempat doa di XXX. Peraturan di tempat doa itu
adalah, maksimal 3 hari 3 malam saja.
Pada
malam terakhir, saya duduk di sebuah pohon di dalam tempat doa itu, dan dalam
hati saya berkata kepada Tuhan, Tuhan besok pagi saya sudah harus pulang,
menghadapi dunia nyata yang ada. Kalau boleh sih saya berlama lama tinggal di
sini, karena tidak memikirkan apa-apa. Tetapi saya harus pulang besok. saya
harus apa Tuhan? Apa kehendakMu dalam pergumulanku saat ini? Agak lama
berselang, tiba tiba muncul sebuah ayat yaitu Yakobus 1:4 . Saudara, akhirnya
saya membuka Alkitab yang saya bawa, dan saya membuka apa bunyi dari ayat yang
saya dapatkan barusan. Ternyata bunyi ayat itu tepat sekali, kalau tidak boleh
dibilang sangat tepat, ayat itu berkata demikian, “Dan biarkanlah ketekunan itu
memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak
kekurangan suatu apapun”.
Dengan
perasaan mantap, keesokan harinya, saya pulang. Namun beberapa minggu
setelahnya, saya masih ragu ragu dengan bunyi firman yang saya dapatkan. lalu
tiba tiba muncul suara dalam hati yang berkata, ” jangan kuatir”. Terus saya
menanggapinya demikian, bila ini dari Tuhan, tolong tunjukkan ayatnya dimana
Tuhan? ( Terus terang karena saya tidak hafal ayat2). Lalu tiba tiba muncul suara Filipi 4:6.
Saudara, apa yang terjadi? Setelah saya buka Alkitab saya, ternyata cocok
sekali, sangat cocok. Sampai sekarang, saya tetap bertanya kepadaNya, apa yang harus
dan apa yang tidak boleh saya kerjakan. Dia berkata banyak kepada saya. Puji
Tuhan.
Pengalaman Gideon (Hakim-hakim
6:36-40)
Alkitab mencatat bagaimana Gideon
membutuhkan bimbingan Tuhan sebagai bukti otentik bahwa Tuhan menyertai
tugasnya dalam mengalahkan orang-orang Midian yang telah mendatangkan
penderitaan besar bagi bangsa Israel. Gideon membutuhkan konfirmasi kebenaran
campur tangan Tuhan untuk meneguhkan kepercayaannya menghadapi tugas yang
mustahil.
“Kemudian berkatalah Gideon kepada
Allah: "Jika Engkau mau menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku,
seperti yang Kaufirmankan itu, maka aku membentangkan guntingan bulu domba di
tempat pengirikan; apabila hanya di atas guntingan bulu itu ada embun, tetapi
seluruh tanah di situ tinggal kering, maka tahulah aku, bahwa Engkau mau
menyelamatkan orang Israel dengan perantaraanku, seperti yang
Kaufirmankan."
Dan demikianlah terjadi; sebab
keesokan harinya pagi-pagi ia bangun, dipulasnya guntingan bulu itu dan
diperasnya air embun dari guntingan bulu itu, secawan penuh air. Lalu berkatalah Gideon kepada Allah:
"Janganlah kiranya murka-Mu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata
lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan
dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan
di atas seluruh tanah itu ada embun." Dan demikianlah diperbuat Allah pada
malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh
tanah itu ada embun.”
Orang muda: Perilaku bersih dan hidup sukses
Penulis Mazmur menyoroti pentingnya
penguasaan firman Tuhan bagi mereka yang dalam usia muda. Pertanyaan sederhana
dengan jawaban tepat diungkapkan pemazmur:
“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman-Mu” (Mazmur 119:9). Perilaku bersih artinya
orang muda tidak terlibat dalam praktek tercela yang melanggar firman Tuhan dan
mendatangkan rasa malu hebat. Misalnya, berbuat asusila, tindak kriminalitas
atau aksi tawuran. Atau, saat bertindak memutuskan sesuatu maka yang dilakukan
itu menyenangkan hati Tuhan dan membawa sukacita pribadi seperti: dalam memilih
sekolah, memutuskan pasangan hidup atau pindah kerja atau studi.
Pemazmur meyakini bahwa hidup yang
dibimbing Tuhan membawa kebaikan dalam hidup orang percaya, “Dahulu aku muda,
sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar
ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas
kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat. Jauhilah yang
jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk
selama-lamanya; sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan
orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara,
tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan”. (Mazmur 37:25-28)
Petunjuk Praktis
Kehidupan yang terbentang di depan
kita adalah anugerah Tuhan yang perlu diisi dengan penguasaan ilmu dan
pelayanan kasih bagi Tuhan dan sesama. Keseimbangan hidup menjadi penting
secara vertikal dan horisontal. Jika kita tidak hidup dalam bimbingan Tuhan,
maka perilaku hidup kita menyedihkan orang tua sebagaimana Esau yang kawin
dengan perempuan Kanaan (Kej. 27:46) Tanpa percaya pada firman Tuhan maka kita
bisa lakukan apa yang jahat sebagaimana Yudas Iskariot yang menjual Tuhan Yesus
demi uang 30 keping perak (Matius 26:14-15).
Langkah praktis berikut dapat menolong
kita mengerti cara kerja Tuhan yang membimbing kita menemukan jawaban dan
hikmat Allah atas setiap peristiwa yang kita hadapi.
1. Berdoa secara teratur (Yeremia
29:12-13; Matius 7;7; Yohanes 15:7)
Berdoa bukanlah tindakan
pemaksaan yang membuat pelakunya terbebani dan bersunggut-sunggut. Kita berdoa
sebagai sikap iman untuk bersyukur kepada Allah dan memohon pimpinan atas
banyak hal yang kita hadapi. Kita tahu keterbatasan kita dan kita butuh campur
tangan Tuhan yang menyelamatkan. Berdoa secara teratur dengan pola tertentu (3
kali sehari: pagi, siang dan malam) atau bagi setiap kegiatan yang kita lakukan
(bangun tidur, berangkat sekolah, makan, bepergian, menghadapi ujian dan
istirahat malam). Bisa juga untuk kegiatan besar yang diagendakan (perayaan
natal, liburan sekolah, operasi medis bagi yang sakit, perpisahan kelas, syukur
hari ulang tahun dan rencana perkawinan).
2. Pelajari firman Tuhan secara pribadi (Ayub
22:22; Maz 119:105; Matius 4:4)
Kita makan setiap hari
agar tubuh kita beroleh asupan memadai bagi kegiatan rutin kita. Semakin banyak
kegiatan, kita butuh energi cukup untuk menyelesaikan semuanya. Begitu juga
dengan firman Tuhan sebagai santapan rohani bagi kesegaran roh dan jiwa agar
kita dapat mengalahkan kejahatan dan roh kegelapan yang berusaha menyerang dan
menghentikan kesaksian kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus. Gereja menyediakan
bacaan rutin seperti Sabda Bina Pemuda (SBP) dan Sabda Bina Umat (SBU) untuk
mendapatkan bimbingan Tuhan yang beragam dan menolong kita mengikuti karya
pelayanan Tuhan yang holistik. Membaca Alkitab yang sepotong-potong tidak
mendewasakan kita secara rohani sebab hanya upaya mencari pembenaran diri.
Prioritas membaca firman Tuhan mendatangkan pertolongan ajaib bagi kita (Mazmur 119:147).
3.
3. Berbuat sesuai iman kita kepada Yesus.
(Matius 22:37-40; Yakobus 2: 1, 19-22)
Tuhan Yesus mengajarkan
kita mengasihi Allah dengan segenap hatimu, jiwamu dan akal budimu dan
sekaliguis mengasihi manusia tanpa memandang muka. Ajaran Tuhan Yesus ini
dimaksudkan agar hidup kita sesuai
dengan jalan Tuhan yang benar sehingga kita tidak binasa (Yohanes 3:16) dan
menjadi pembawa damai sejahtera Allah bagi mereka yang membutuhkan bantuan. Dengan
berlaku jujur, baik dan tidak mendendam maka kita akan beroleh promosi seperti
Yusuf, beroleh pertolongan seperti Daniel dan mendatangkan sukacita bagi
keluarga terkasih. Kita pasti belajar dan bekerja dengan maksimal (Matius
25:21-23) dan selalu hidup dalam ucapan syukur (Efesus 5:4, 20; Filipi 4:6;
Kolose 3:17) dan sukacita (Lukas 6:23; Filipi 4:4). Percaya mujizat Tuhan terjadi
(Matius 17:20).
Materi Bina dalam Retreat Katekisan GPIB Jemaat Sejahtera Bandung, 12-13 Maret 2016 di Griya Krida Sekesalam Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar