RENCANA ALLAH
BAGI UMATNYA
Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,
Pasal18
ayat 17 dan 18 berkata: Berpikirlah
TUHAN: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak
Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar
serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?
Kedua pertanyaan ini menjelaskan relasi sebenarnya antara Allah dan Abraham
serta bagaimana sesungguhnya arti kehadiran Abraham bagi Allah. Kedua pertanyaan ini penting direnungkan dalam
kaitan dengan rencana Allah bagi umatNya. Allah memiliki rencana indah bagi
umatNya dan Allah memperhatikan pergumulan orang-orang yang berseru kepadaNya.
Abraham
sangat bergembira saat malaikat Tuhan datang mengunjunginya. Abraham menjamu
ketiga tamunya (18:2) dengan makanan yang terbaik. Abraham sangat terhormat
didatangi malaikat Tuhan dan karenanya Abraham dengan sukacita memberikan
pelayanan yang terbaik dan turut mendengarkan apa yang menjadi tujuan dan
rencana Allah bagi kehidupannya. (18:16) Mengapa
malaikat Tuhan datang kepada Abraham? Paling tidak 3 (tiga ) hal yang hendak
direncanakan Tuhan: (1) bahwa Sara akan mengandung atau memiliki keturunan
tahun depan (18:10); (2) bahwa
keturunan Abraham hidup menurut jalan Tuhan sebagai pelaku kebenaran dan
keadilan Allah dan (3) bahwa orang-orang
Sodom dan Gomora akan dimusnahkan karena dosanya.
Untuk
rencana yang pertama dan kedua, Abraham (18:10-14) diberitahu bahwa Sara akan
mengandung dan memikili anak laki-laki sebagai bukti janji Allah bagi keluarga
Abraham. Dan untuk rencana ketiga Tuhan pun
memberitahukannya kepada Abraham. Tuhan tidak menyembunyikan apa yang menjadi
niat hatiNya kepada orang-orang Sodom dan Gomora. Di sini kita mendapati
bagaimana Tuhan menjelaskan rencanaNya dan melibatkan umatNya untuk mengerti
rencana Tuhan. Tuhan tidak menutup-nutupi apa yang hendak dilakukanNya bagi
orang-orang Sodom dan Gomora yang hidup dalam dosa..
Mengapa
Abraham diberitahu Tuhan mengenai rencanaNya menghukum orang-orang Sodom dan
Gomora? Pertama, Abraham adalah orang pilihanNya untuk hidup taat
dihadapanNya. Abraham yang harus meninggalkan keluarga besar di tanah Ur-Kasdim
demi panggilannya hidup bersama Tuhan. Abraham telah meninggalkan segala
kenyamanan hidup untuk bergantung sepenuhnya pada janji Tuhan yang akan
memberkati keluarganya dan keturunannya; Kedua, Abraham mendapat kepercayaan Tuhan menjadi pelaku keadilan dan kebenaran sesuai
dengan kehendak Allah untuk menyatakan kekudusan Tuhan di tengah-tengah bangsa
penyembah berhala. Hanya Abraham yang
dipercaya Allah sebagai alat kemuliaanNya.
Kebenaran
firman Tuhan hari ini yang dapat
dipelajari:
Pertama. Memahami tujuan dan rencana Allah
(18:16-21). Mengapa Abraham dipercaya dan diberitahukan tujuan dan
rencana-rencanaNya oleh Tuhan? Bukankah Tuhan punya otoritas untuk
menyembunyikan apa yang jadi tujuan dan rencanaNya? Jawabannya: sebab Abraham adalah
orang pilihan yang dipercaya menjadi saluran berkat bagi semua bangsa di bumi.
Selain itu, Abraham adalah satu-satunya manusia dalam Alkitab yang disebut
"sahabat" Allah ( 2 Tawarikh 20: 7 , Yesaya 41:8 , Yakobus 2:23), dan
sahabat yang baik dalam berbagi rahasia
intim satu sama lain. Ini adalah
kebenaran yang penting . Ada perbedaan antara seorang hamba dan seorang teman.
Seorang hamba mungkin tidak tahu tujuan tuannya, tapi tidak demikian dengan seorang
sahabat ( Yohanes 15:15 ).
Dalam
Injil Yohanes 14 dan 15 , Yesus mengajak murid untuk menikmati persahabatan
dengan-Nya. Namun, Ia menjelaskan bahwa persahabatan itu didasarkan pada
ketaatan (Yohanes14:21, 23). Dapatkah Saudara mengatakan bahwa Saudara secara
aktif dan sengaja berusaha menaati Kristus dengan sungguh-sungguh dalam seluruh
area kehidupan saudara? Apakah Saudara sudah lama menjadi sahabat-Nya dan
memiliki persekutuan yang intim denganNya tiap-tiap hari 1 x 24 jam sepanjang
umur saudara? Jika saudara masih ragu, bimbang dan kuatir tentang hidup saudara
bersama Tuhan Yesus, mustahil saudara
dapat memahami dan mengerti tujuan dan rencana Tuhan bagi hidup Saudara, bahkan
dalam kaitan dengan keselamatan orang lain. Saudara harus membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan
lewat pujian, doa, pembacaan Firman dan ketaatan dalam firmanNya.
Kedua,
hidup di dalam jalan Tuhan. Abraham
disebut juga Bapa segala orang percaya; Bapa orang beriman. Tidak hanya
ketaatannya mempersembahkan Ishak sebagai persembahan bagi Tuhan, tetapi
kesungguhan hidupnya untuk bergantung pada janji Tuhan. Abraham dipilih Allah agar keturunannya hidup
menurut jalan Tuhan. Abraham dipilih untuk menjadi berkat bagi seluruh bumi,
dan panggilannya dimulai dengan cara
paling sederhana yakni “supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup
menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan”
(18:19). Agar menjadi keluarga
yang diberkati Allah, maka Abraham wajib mendidik anak-anaknya dan keturunannya
hidup benar di hadapan Tuhan. Anak-anak dan keturunan Abraham sendiri yang
pertma-tama menjadi teladan dalam melakukan firman Allah dalam seluruh hidup
mereka dengan selalu setia beribadah dan taat mengerjakan perintah Tuhan.
Pertanyaannya,
sudahkah saudara memiliki prioritas utama hidup di dalam jalan Tuhan? Apakah
jalan hidup saudara adalah jalan yang menyimpang yang menuju kebinasaan? Apakah jalan saudara adalah jalan yang lebar
dan bukannya jalan yang sempit seperti yang diajarkan Tuhan Yesus? Apakah Saudara turut membantu dengan menghabiskan
waktu bersama anak-anak Saudara Anda untuk mempelajari jalan Tuhan? Apakah
Saudara membantu mereka untuk "menjaga jalan TUHAN? dan tidak menyimpang
darinya agar anak-anak saudara hidup dalam kelakuan yang bersih?
Adalah
tugas kita sebagai orang tua menjalankan tanggung jawab sama seperti Abraham
dalam mendidik anak-anak dan keturunannya hidup dalam jalan Tuhan. Hal ini
bukan terjadi secara otomatis tetapi karena adalah keteladan dari kesalehan
orang tua ( Ul 6:6-9 ; Maz 132:11-12
, lihat juga Efesus 6:04 ).
Dalam Injil Matius 18: 6-7
""Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini
yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan
pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan
segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang
mengadakannya.” Perkataan Yesus ini sangat keras! Tuhan Yesus mengingatkan agar
anak-anak kita jangan hidup dalam kesesatan sebab murka Allah akan
menyala-nyala buat mereka yang mengajarkan kesesatan. Kiranya kita menjadi
orang tua yang bertanggung jawab dalam menjaga jalan Tuhan dan mendidik
anak-anak kita hidup di jalan Tuhan dengan selalu mendoakan mereka, membimbing
mereka kepada firman Tuhan, mengajari mereka hidup dalam pengampunan dan
perdamaian dan mendorong mereka menjadi sabahat-sahabat Tuhan Yesus yang setia.
Tuhan memberkati kita. Amin.
Khotbah Minggu, 23 Juni 2013 di jemaat GPIB Bukit Moria, Jakarta jam 09.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar