Khotbah Yosua 6: 26-27

PENYERTAAN TUHAN DALAM HIDUP

Saudara yang dikasihi Tuhan Yesus,

                Yosua adalah pemimpin umat yang setia dan memiliki iman yang teguh kepada Allah. Hanya Yosua dan Kaleb yang percaya bahwa tanah Kanaan itu adalah tanah yang berlimpah susu dan madu yang pasti diberikan Allah  kepada umat Israel. Yosua percaya kepada janji Tuhan pada umatNya sebab apa yang Tuhan janjikan itu benar adanya.  Kalaupun ada tantangan dan hambatan, bukan berarti mereka mundur, tetapi justru mereka harus mengandalkan Tuhan dan lebih berharap pada pertolonganNya.

                Kepemimpinan Yosua berdasarkan kehendak Allah. Yosua mengantikan Musa yang meninggal untuk memimpin bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan. Tantangan pertama yang dihadapi Yosua adalah mengalahkan Yerikho  dengan tembok tebalnya. Yosua peka terhadap rencana Allah agar bangsa Israel menguduskan diri sebelum berperang. Mereka diajarkan berperang dengan cara Allah dimana orang Israel harus mengelilingi kota Yerikho selama 6 hari dan hari ke-7 mengelilingi Yerikho sebanyak 7 putaran dan diakhir putaran mereka diperintahkan meniup sangkakala dan berseru sekeras-kerasnya. Dengan cara demikian maka tembok kota Yerikho runtuh dan bangsa Israel dapat mengalahkan mereka.   

                Kekalahan Yerikho semata-mata karena campur tangan Tuhan. Karena itu Yosua mengatakan upaya membangun Yerikho hanya mendatangkan kutuk. Kutuk berupa kematian anak sulung dan anak bungsu bagi  siapa saja yang berusaha menghidupkan kembali kota Yerikho dari kehancurannya.

                Yosua dengan sikap tegas demikian mau mengatakan bahwa bukan Yerikho yang dikehendaki Allah. Bukan kota Yerikho tempat bagi orang Israel menerima berkat Allah. Yerikho tidak boleh jadi penghalang buat bangsa Israel untuk maju terus merebut tanah Kanaan yang dijanjikan Tuhan. Tuhan yang menyertai Yosua sehingga keberhasilan Yosua mengalahkan Yerikho dikenal bangsa-bangsa lain. Tuhan memberkati kepemimpinan Yosua.

                Firman Tuhan ini hendak menasehati kita agar Pertama sama seperti Yosua percaya kepada janji Allah dan melakukan perintahNya maka kita pun diingatkan untuk percaya pada janji Tuhan Yesus yang memelihara dan mengasihi hidup dan  setia melakukan FirmanNya untuk mengasihi dan melayani sesama dengan sukacita. Apa yang kita perbuat hanya untuk kemuliaan Tuhan. Kedua, Dalam perjuangan hidup kita tidak boleh kembali ke masa lampau yang sarat dengan dosa.  Kita harus hidup terus dalam kebenaran Firman Allah dan percaya kepada berkat-berkat Tuhan yang melimpah. Jadilah orang kristen yang setia kepada Allah dan percaya pada pimpinan Tuhan. Tuhan Yesus tetap memberkati kita sampai hari ini jika kita setia dalam iman dan hidup dalam pengucapan syukur hari demi hari.  Amin.

Khotbah PKP  akhir April 2013 di jemaat GPIB Pondok Ungu, Bekasi