Menyembah Raja di atas segala raja
Sidang jemaat yang dikasihi Allah,
Hari Natal menjadi momen indah bagi orang beriman sebab natal mengingatkan kita tentang (1) kasih Allah yang besar bagi manusia: bahwa Allah bersedia menjumpai manusia dalam keadaan apapun, (2) tentang kehidupan keluarga yang diberkati Allah seperti keluarga Yusuf dan Maria yang hidup dalam kasih karunia Allah, dan (3) tentang penyembahan sejati kepada Allah seperti yang dilakukan orang-orang Majus dari Timur.
Orang-orang majus dari Timur diakui berasal dari kalangan pandai dan kaya dari Babilonia, wilayah Irak. Mereka bukanlah orang Israel, mereka non-yahudi. Mereka adalah imam-imam agama Zoroaster. Mereka adalah para penyembah dewa Ahuramazda (Ormuz) yang artinya dewa kebaikan dan dewa terang. Mereka percaya bahwa bintang yang mereka lihat itu adalah representasi kehadiran Allah yang membawa kebaikan bagi manusia. Untuk itu mereka bersedia melakukan suatu perjalanan yang sangat jauh dari Babel (Irak) menuju tanah Kanaan, Israel dan kota Yerusalem. Di kota Yerusalem itulah, orang-orang Majus bertanya kepada penduduk: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia" (Mat. 2:2). Mereka bertanya saat mereka berada di pusat kekuasaan politik (pemerintahan raja Herodes) dan agama (ahli taurat dan imam-imam Yahudi).
Pertanyaan orang-orang Majus ini memperlihatkan tujuan dan niat hati mereka yang terdalam. Mereka bukan sedang membangun kekuatan politik baru atau menciptakan agama baru. Mereka datang bukan untuk kepentingan duniawi. Mereka sudah beroleh petunjuk lewat bintangNya yang memimpin mereka dari tempat yang jauh. Mereka percaya bahwa yang lahir itu adalah Raja di atas segala raja. Sekarang, para majus yang pintar dan kaya itu hendak menyembah Tuhan Yesus, bayi yang lahir di Betlehem.
Tujuan dan niat mereka adalah menyembah Allah, untuk datang mempermuliakan, menghormati, tunduk dan takluk dihadapan Yesus. Mereka datang bukan untuk menyembah raja Herodes, tetapi menyembah Tuhan Yesus. Mereka menempatkan Tuhan Yesus sebagai Raja yang mendatangkan bagi manusia dan alam semesta. Allah sudah memperlihatkan kuasaNya dengan petunjuk bintang di langit dan mereka percaya bahwa yang lahir itu adalah Raja yang patut disembah oleh umat manusia.
Kedatangan orang Majus ke Betlehem, menunjukkan bahwa keselamatan Allah itu dapat dianugerahkan kepada siapa saja, yang benar mencari dan mendapatkan Tuhan Yesus dengan segala daya upaya, dengan kesungguhan hati dan komitmen yang teguh. Orang majus mengingatkan kita bahwa kepandaian dan kekayaan itu bukan segala-galanya. Kepandaian dan kekayaan bukan untuk disembah. Kepandaian dan kekayaan itu harusnya digunakan untuk mendekatkan diri kita kepada Allah, untuk membuat kita menjadi penyembah-penyembah Tuhan Yesus. Orang-orang majus itu mempersembahkan kekayaan dan kepandaiannya untuk dapat bertemu Yesus. Mereka tidak rugi dengan memberikan emas, kemenyan dan mur (2:11). Mereka juga tidak malu untuk bertanya, termasuk bertanya kepada raja herodes yang lalim dan bengis itu (2:7-8). Kepandaian dan kekayaan telah membantu mereka untuk dapat bertemu dengan Tuhan Yesus dan menyembahNya sebaga Raja yang membawa keselamatan bagi umat manusia (2: 11).
Di hari Natal kedua ini, saat keluarga-keluarga Kristen membawa anak kekasih untuk di baptis, sebagai umat Tuhan kita diingatkan pertama, untuk tidak menjadikan kekayaan dan kepandaian sebagai tujuan akhir. Jika kita boleh dianugerahi kekayaan dan kepandaian, maka semakin taatlah kita dalam penyembahan kepada Allah dan berlakulah hormat kepada Allah dalam hidup ini. Sebagai orang tua, kita mendidik anak-anak kita menjadi orang pandai dan berhasil sekaligus sebagai anak-anak yang percaya kepada Tuhan Yesus. Mari kita doakan anak-anak kita tidak hanya berhasil dalam pendidikan dan pekerjaannya, tetapi yang terutama mereka semakin mengasihi dan selalu menyembah Tuhan Yesus dimanapun mereka berada. Kita dapat kehilangan damai sejahtera natal jika kita membiarkan anak-anak kita berada dalam jalan kegelapan. Natal mengajak kita untuk berdamai dan menjumpai orang-orang yang kita kasihi apapun kesalahan mereka agar kita dapat menyatakan pengampunan dan kasih Allah.
Kedua, para Majus mempersembahkan waktu, pikiran, tenaga, dan harta benda mereka untuk dapat bertemu Tuhan Yesus dan menyembahNya dari dekat. Persekutuan dengan Tuhan Yesus dilakukan dalam kebersamaan. Pengetahuan kita tentang keselamatan didalam Tuhan Yesus mendorong kita selalu bersekutu dalam penyembahan yang benar dengan saudara-saudara seiman. Semoga rahmat Allah senantiasa membimbing saudara seperti para Majus yang dibimbing dengan bintangNya untuk datang ke rumah Allah, datang bergereja, datang menyembah Tuhan Yesus. Percayalah bahwa kuasa Roh Kudus menjadi pemandu yang selalu mengajak kita untuk bersekutu, bertobat dan hidup baru dalam kebenaran FirmanNya. Jadi pekalah terhadap suara Tuhan yang memanggil dan mengundang kita untuk duduk di sekitar FirmanNya, menjadi pelaku Firman.
Ketiga, orang-orang Majus menjadi contoh bagi kita agar menjadi orang-orang Kristen yang berani bersaksi dan setia menyembah Tuhan Yesus sekalipun berada di tengah orang-orang yang membenci nama Yesus. Para Majus itu dibimbing Allah dengan bintangNya (ay. 2) dan diselamatkan Allah lewat mimpi di malam hari (ay.12). Kita pun senantiasa berada dalam pemeliharaan dan perlindungan Allah jika kita setia bersaksi dan menyembah Tuhan Yesus sebagai Raja dalam hidup kita, sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat pribadi dan keluarga kita. Semoga kesaksian dan penyembahan kita kepada Tuhan Yesus selama ini, kita lakukan dengan sukacita dan kerendahan hati sehingga hari raya natal ini benar memberikan damai sejahtera bahwa Yesus adalah Raja diatas segala raja yang kepadaNya kita memuji dan mengucap syukur. Hanya Tuhan Yesuslah Raja di hati kita dan kita mau hidup dalam damai sejahteraNya dan berdamai dengan semua orang. Selamat hari natal. Damai sejahtera Allah dan sukacita natal memberkati dan menyertai kita. Amin.
Khotbah Minggu pada hari Natal 2, 26 Desember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar