Tuhan Yesus menjadi teladan kita dalam melayani seperti yang disabdakanNya: “sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Matius 20:28). Dengan memberi diri dalam pelayanan maka kita dapat dipakai menjadi saluran berkat bagi sesama agar mereka beroleh berkat Tuhan (Kisah Para Rasul 26:18, untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.) Dengan mengambil bagian dalam tugas pelayanan maka kita melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita (Yohanes 12:26, Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa).
Melayani menjadi tugas dan tanggungjawab orang beriman yang memiliki kedewasaan rohani yang matang sebab mereka mengasihi Tuhan Yesus serta memberi diri dalam pekerjaan-pekerjaan Allah yakni membawa banyak orang untuk percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Penebus dosa dan Juruselamat manusia (Yoh 6:29, Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.") Tugas melayani pekerjaan Allah ini merupakan tugas mulia dan sekaligus tugas mendesak yang tidak bisa ditunda dengan alasan apapun. Kita diminta mengerjakannya dengan sekuat tenaga dan selama waktu yang disediakan Allah sebelum datang hari penghakiman ( Yoh. 9:4, Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja.) Saat masa penghakiman datang, maka tidak ada lagi yang dapat dikerjakan sebab masing-masing kita akan mempertanggungjawabkan hidup kita di hadapan Allah. Prioritas menjadi kata kunci dalam kerja pelayanan sebab Allah menghendaki agar kita mendahulukanNya ketimbang urusan pribadi kita (Matius 8:22, Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.")
Melayani Tuhan pastinya bukan kerja sembarangan yang dapat dilakukan dengan asal dan seturut kemauan manusia. Melayani Tuhan bukan soal perasaan hati manusia dalam jangka pendek dan dapat ditinggalkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Melayani Tuhan merupakan bukti dari kedewasaan rohani yang terus bertumbuh dalam diri seseorang dengan tujuan utama mempermuliakan Allah.
Karya Kristus di atas kayu salib, menjadikan kita beroleh kuasa Roh Kudus yang mengingatkan bahwa kita perlu memelihara dan membangun jemaat Tuhan dengan kepelbagaian karunia yang Allah anugerahkan : karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, karunia berkata-kata dengan pengetahuan, karunia untuk menyembuhkan, karunia bernubuat, karunia untuk membedakan bermacam-macam roh, karunia berkata-kata dengan bahasa roh, dan karunia menafsirkan bahasa roh itu ( 1Kor 12:8-10). \Dalam surat Roma disebut beberapa karunia seperti karunia bernubuat sesuai dengan iman, karunia untuk melayani, karunia untuk mengajar, dan karunia untuk menasihati. Semua karunia itu sama berharganya. Kita diharapkan dapat mengembangkannya dengan hati yang ikhlas, rajin dan dengan penuh sukacita. (12:6-8)
Sebagai warga sidi jemaat GPIB, kita perlu berkomitmen membangun jemaat Tuhan lewat kegiatan pelayanan. Kerja pelayanan yang dapat kita ikuti antara lain menjadi pelayan PA dan PT dalam ibadah Anak dan Teruna, menjadi pengurus Pelkat GP, menjadi pemandu lagu dan anggota paduan suara Pemuda dan Jemaat. Kita bisa pula ikut ambil bagian dalam tugas kepanitiaan Paskah, Natal, dan pembangunan Gereja. Semua kegiatan di atas tentu dapat dilakukan jika kita sudah berkomitmen sejak awal untuk melayani Tuhan dengan karuniaNya seturut dengan kehendak Allah dengan pimpinan Roh Kudus.
Akhirnya, keterlibatan warga sidi jemaat dalam kegiatan pelayanan jemaat adalah hal mutlak sebagai realisasi komitmen imannya untuk membangun jemaat Tuhan. Dengan pertolongan Tuhan, kita mampu melayani sesuai karunia Tuhan dalam diri kita sebab Allah menghendaki kita dapat menjadi teladan bagi saudara seiman kita (1Timotius 4:12 Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar