7:14 Gembalakanlah umat-Mu dengan tongkat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri, yang terpencil mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka makan rumput di Basan dan di Gilead seperti pada zaman dahulu kala.
7:15 Seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir, perlihatkanlah kepada kami keajaiban-keajaiban!
7:16 Biarlah bangsa-bangsa melihatnya dan merasa malu atas segala keperkasaan mereka; biarlah mereka menutup mulutnya dengan tangan, dan telinganya menjadi tuli.
7:17 Biarlah mereka menjilat debu seperti ular, seperti binatang menjalar di bumi; biarlah mereka keluar dengan gemetar dari kubunya, dan datang kepada TUHAN, Allah kami, dengan gentar, dengan takut kepada-Mu!
Bapak, Ibu, saudaraku yang dikasihi Tuhan,
Baru-baru ini tanggal 20 September 2012, warga DKI Jakarta telah melakukan Pilkada Gubernur dan wakilnya dengan dua kandidat: Foke dan Jokowi. Hasil hitung cepat membuktikan kemenangan pasangan Jokowi-Ahok. Kemenangan ini menyiratkan harapan baru warga masyarakat agar Pemimpin terpilih dapat melakukan perubahan dan memberi rasa aman bagi semua warga masyarakat.
Kebutuhan hadirnya Pemimpin yang jujur dan adil diharapkan banyak orang. Tidak hanya dalam lingkungan masyarakat, tetapi juga dalam hidup persekutuan dan dalam keluarga. Nabi Mikha berdoa agar
Tuhan sendiri yang menjadi Pemimpin; menjadi Gembala atas umatNya sebab tidak ada seorang pun dari bangsa Israel yang berlaku jujur dan saleh (7:2). Para pejabat bertindak sewenang-wenang dan tidak peduli pada kebenaran. Uang begitu berkuasa sehingga hukum diputarbalikkan dengan seenaknya. Ada krisis kepercayaan dimana teman bisa menjadi lawan (7:5). Kejahatan akhirnya masuk pula dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada sikap saling menghargai dalam relasi anak-orang tua atau menantu dengan mertuanya. (7:6) Kehidupan rumah tangga berada dalam titik kehancuran. Nabi tidak dapat berbuat banyak menghadapi situasi demikian. Nabi hanya berserah diri pada campur tangan Allah dan percaya bahwa Allah bertindak menolong umatNya (7:7).
Tuhan sendiri yang menjadi Pemimpin; menjadi Gembala atas umatNya sebab tidak ada seorang pun dari bangsa Israel yang berlaku jujur dan saleh (7:2). Para pejabat bertindak sewenang-wenang dan tidak peduli pada kebenaran. Uang begitu berkuasa sehingga hukum diputarbalikkan dengan seenaknya. Ada krisis kepercayaan dimana teman bisa menjadi lawan (7:5). Kejahatan akhirnya masuk pula dalam kehidupan rumah tangga. Tidak ada sikap saling menghargai dalam relasi anak-orang tua atau menantu dengan mertuanya. (7:6) Kehidupan rumah tangga berada dalam titik kehancuran. Nabi tidak dapat berbuat banyak menghadapi situasi demikian. Nabi hanya berserah diri pada campur tangan Allah dan percaya bahwa Allah bertindak menolong umatNya (7:7).
Dalam doanya, nabi Mikha meminta agar Tuhan menjadi Gembala karena umat telah salah jalan dengan mengikuti berhala-berhala Kanaan dan lebih mengandalkan manusia daripada Tuhan saat mereka terjepit. Hanya Tuhan yang dapat melepaskan mereka dari jalan yang menyimpang dan membawa mereka ke tempat yang dikehendakiNya. Nabi percaya bahwa umat Tuhan dapat diselamatkan dari dosa mereka sama seperti yang dialami bangsa Israel saat mereka dibebaskan dari kuasa Mesir. Tuhan yang menghukum bangsa Mesir dengan 10 tulah dan yang memelihara umat Israel dengan segala berkat yang ajaib. Demikian doa dan harapan nabi Mikha bagi masa depan umat Tuhan.
Firman Allah pada hari ini mendorong kita: Pertama untuk tidak putus asa dan kecewa menghadapi situasi seperti apapun. Jika saudara putus asa dan kecewa, karena ketidakadilan, karena kesewenang-wenangan, karena tekanan hidup yang berat entah itu sakit penyakit atau persoalan ekonomi, maka dengan mudah kita menyimpang dari jalan Tuhan. Kita tidak lagi taat pada Firman Allah. Kita lebih mengandalkan manusia daripada berserah diri pada kuasa Allah. Akibatnya, semakin jauh kita dari Tuhan, semakin dalam kita kehilangan damai sejahtera Allah. Jika itu terjadi, hidup rumah tangga kita dalam ambang kehancuran sebab tidak ada sikap mempercayai dan menghargai dalam keluarga. Apa yang terjadi jika suami tidak lagi percaya pada istrinya; jika orang tua tidak mampu mendidik anak-anak mereka; jika anak-anak hidup tanpa moralitas dan bertindak semauanya. Di sini, kita prihatin dengan tawuran antar pelajar yang mengakibatkan kematian. Orang tua adalah pendidik utama ternyata bisa gagal dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran dalam diri anak-anak mereka.
1 Petrus 5:7 berkata “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”. Apa yang saudara hadapi hari ini akan tetap menjadi masalah besar yang menakutkan dan beban berat jika kita tidak datang memohon pertolongan Tuhan. Masalahnya bukan Tuhan tidak menolong, tetapi karena ketidakpercayaan kita pada Allah. Kita ragu; kita bimbang; kita tidak yakin sehingga doa kita tidak fokus. Kita berdoa sekedar meminta, tidak diladasi iman yang kokoh seperti yang dikatakan dalam Yakobus 1:6 “Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin”.
Jadi berdoalah dengan iman yang kokoh, sehingga doa kita beroleh jawaban dari Tuhan dan kita meyakini bahwa Tuhan bertindak menolong merela yang berharap padaNya. Firman Allah dalam surat 1 Petrus 3:12 berkata: “Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong, tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat." Karena itu agar doa kita didengar Tuhan; dijawab Tuhan, janganlah saudara berbuat jahat mulai dari sekarang. Perbuatan jahat kita menghambat datangnya berkat-berkat Allah seperti yang dikatakan Yeremia 5:25 “Kesalahanmu menghalangi semuanya ini, dan dosamu menghambat yang baik dari padamu”.
Hal kedua, yang dapat kita pelajari bahwa Nabi Mikha dalam doanya meminta agar Tuhan memperlihatkan keajaiban-keajaibanNya. (7:15) Doa seperti inilah yang perlu kita miliki dan kita praktekkan saat kita berdoa kepada Allah. Doa yang meyakini bahwa Allah dalam Yesus Kristus, Tuhan kita adalah Allah Mahakuasa yang sampai hari ini mampu melakukan perkara-perkara yang ajaib; perkara-perkara yang besar; perkara-perkara yang mustahil; perkara-perkara yang luar biasa. Alkitab mencatat bagaimana Tuhan Yesus mengubah air biasa menjadi anggur yang terbaik; memberkati 5 roti 2 ikan untuk dimakan 5000 orang; yang menenangkan gelombang dan ketakutan murid-muridnya yang nyaris tenggelam; yang menyembuhkan orang yang sakit dan membangkitkan orang mati.
Percayakah kita akan kuasa Tuhan Yesus dalah hidup pribadi dan rumah tangga kita? Jika kita buka hati dan memberi hidup kita dipimpin Roh Kudus, maka dengan rendah hati kita mengundang Tuhan Yesus hadir dalam hidup kita; dalam keluarga kita; dalam pergumulan yang kita hadapi hari ini. Nabi Mikha meminta Tuhan menjadi Gembala atau umatNya. Benarkah kita sudah meminta dan menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala dalam hidup kita; menjadi Pemimpin dalam semua rencana dan keputusan kita?
Apa artinya menjadikan Tuhan Yesus sebagai Gembala? Tuhan Yesus berkata, ”Akulah gembala yang baik. Gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya” (Yoh. 10:11). Tuhan Yesus menjadi Pelindung kita dari yang jahat; Tuhan Yesus menjadi Penyelamat hidup kita dari kebinasaan; Tuhan Yesus menjadi Tabib ajaib saat kita sakit dan terluka; Tuhan Yesus yang mengasihi dan mencari kita saat tersesat dan hilang; Tuhan Yesus yang selalu peduli atas apapun masalah dalam hidup kita: Tuhan Yesus yang mengampuni kesalahan dan menebus dosa manusia dengan rahmatNya yang besar.
Dengan mengakui dan mengimani Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, maka kita mau hidup dalam kasih setia Allah. Hidup dalam perjanjian dan kekudusan di hadapanNya. Hidup yang selalu bergantung sepenuhnya pada rencana dan kehendak Tuhan. Hidup yang mengandalkan Tuhan dalam susah dan senang. Hidup yang selalu mengucap syukur (1 Tesalonika 2:13; Kolose 3:16).
Jika hidup saudara sampai hari ini dalam kekecewaaan dan kehilangan damai sejahtera Tuhan, mari saudara-saudaraku, jangan malu; jangan berkecil hati; jangan katakan sudah terlambat; jangan bilang: saya tidak bisa berubah atau hidup saya tidak ada harapan. Selalu tersedia pengampunan Allah; selalu tersedia cinta kasih Yesus; selalu terbuka kesempatan baru untuk melayani Tuhan Yesus dalam hidup ini. Mari kita bertobat dan memberi diri diperbaharui Roh Kudus. Tuhan Yesus adalah Gembala Baik buat hidup kita; buat keluarga kita; buat persekutuan kita di Pondok Ungu ini. Mari kita beri diri kita untuk dipakai melayani kehendak Tuhan, termasuk jika saudara dipanggil Tuhan melayani jemaat sebagai pengurus dan pelayan PELKAT. Tuhan Yesus dengan kuasa RohNya senantiasa memampukan kita dan melayakkan kita dalam kerja pelayanan di jemaat GPIB Pondok Ungu. Mari bersyukur kepada Allah jika saudara digerakkan Firman Tuhan untuk menjadi pelayan Tuhan. (Kolose 1:12; Filipi 1:5) Kasih Setia Tuhan Yesus Gembala baik senantiasa memberkati kita semua sampai akhir zaman. Amin.
Khotbah Minggu, 30 september 2012 di GPIB Pondok Ungu, Bekasi
pukul 10.00 WIB
Terima kasih Pak Pdt u/ tulisannya bs menjadi referensi bacaan
BalasHapusSemoga diperkaya dan jadi berkat dalam pelayanan. JBU.
Hapus