Hidup tenang bersama Allah
Mazmur 62 digolongkan sebagai mazmur kepercayaan. Maksudnya, mazmur ini mengungkapkan ketenangan hati, kedamaian jiwa, kegembiraan dan kekuatan iman pemazmur di tengah segala kesukaran, tantangan dan penderitaan hidup. Pemazmur di sini mengungkapkan keyakinan yang teguh bahwa apapun kejahatan yang dilakukan orang lain, tidak boleh dibalas dengan kejahatan, melainkan dengan berserah diri mohon perlindungan Tuhan. Pemazmur mengingatkan orang percaya untuk selalu berharap kepada Tuhan (ayat 1 dan 5).
Berharap kepada Tuhan berarti kita memberi prioritas utama bagi campur tangan Allah. Kita memohon hikmat dan petunjukNya agar diberikan pertolongan dan jalan keluar yang benar. Pemazmur dengan tegas mengatakan: Hanya dekat Allah saja aku tenang! Pemazmur tidak panik, gelisah apalagi takut menghadapi pemfitnah yang mengincar jabatannya. (ayat 5) Pemazmur bisa saja membalas, namun dia tidak melakukannya. Pemazmur hanya percaya kepada Tuhan sebagai kekuatan (gunung batu) dan perlindungan (kota benteng) yang memberikan keselamatan dan ketentraman hidup dalam menghadapi tekanan hidup yang berat.
Bagaimana pemazmur dapat bersikap tenang dalam situasi yang mengerikan? Apakah pemazmur sedang bersandiwara? Apakah pemazmur sedang membual seolah-olah tidak ada masalah? Tidak. Pemazmur tidak berkata bohong. Pemazmur bukan sedang menjual obat. Pemazmur berbicara benar tentang hidup berimannya bersama Tuhan sehari-hari.
Rahasia mengapa pemazmur dapat tenang: sebab pemazmur memiliki persekutuan rohani yang erat dengan Allah. Pemazmur percaya kepada kuasa Allah yang menolong dan melindunginya. Pemazmur menggambarkan Tuhan sebagai gunung batu dan kota benteng (ayat 3). Gambaran tentang kekuatan dan perlindungan Tuhan dalam hidup pemazmur begitu nyata dan dialami langsung pemazmur berulang-ulang dalam hidupnya.
Rasa tenang itu datang karena imannya kepada Allah yang aktif memelihara umat. Bukan iman yang suam-suam kuku atau iman yang mati. Pemazmur memelihara iman yang hidup karena selalu punya kesempatan beribadah memuji dan berdoa kepada Allah. Pemazmur tidak mungkin mengatakan tidak ada waktu untuk berdoa; tidak ada waktu untuk memuji; tidak ada waktu untuk beribadah! Pemazmur selalu punya waktu khusus untuk bersyukur, berdoa dan beribadah, terlebih lagi saat hidupnya terjepit.
Jika pemazmur dapat bersikap tenang saat hidupnya terancam, lalu bagaimana dengan kita yang hari ini bersekutu? Bisa jadi, pengalaman pemazmur beda dengan pengalaman hidup kita. Kita benar-benar bisa gelisah, tidak sabaran, mudah tersinggung dan cepat naik darah, di tengah situasi di mana kekerasan, egoisme dan keserakahan sudah jadi biasa. Banyak dari kita mudah terpengaruh untuk melakukan kejahatan dan membalas kejahatan orang lain dengan kejahatan yang lebih kejam lagi. Jika begitu, maka hidup kita ada dalam bahaya; kita berjalan di jalan yang gelap; kita hidup di luar kendali Allah; hidup kita tidak menyenangkan hati Tuhan; hidup kita tidak bisa jadi persembahan yang berbau harum bagi Allah. Pertobatan dan pembaruan hidup menjadi keharusan.
Firman Tuhan hari ini mengajarkan kepada kita untuk selalu memberi diri bersekutu dengan Tuhan Yesus. Bukankah 2-3 orang berkumpul dalam nama Yesus, di situ Tuhan ada dalam kemuliaanNya (Lihat. Matius 18:20). Berilah waktu untuk bersama berdoa, dan memuji namaNya. Sebelum saudara bertindak mengambil keputusan, mintalah hikmat Tuhan terlebih dahulu. Jagalah mulut saudara dari ucapan menipu dan kata-kata fitnah.
Jadi jika saudara gelisah, dan tidak sabaran, saudara tidak dapat mengatasinya dengan kekuatan diri sendiri. Saudara harus meminta hamba Tuhan atau anggota keluarga saudara untuk mendoakan hidup saudara. Saudara dan saya butuh pertolongan dan campur tangan Allah dalam hidup ini. Jika saudara dikelilingi oleh orang jahat, jangan gelisah; jangan takut, berdoalah kepada Tuhan Yesus; mintalah berkatNya agar saudara tetap selamat. Hanya dekat Allah saja orang beriman tenang, asalkan kita mau berserah sepenuhnya kepada Allah. Surat 1 Petrus 5: 7 berkata: Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar