Kitab Yunus adalah kitab yang mudah diingat sebab hanya dalam kitab ini diceritakan tentang seorang hamba Tuhan yang ditelan oleh ikan besar. Saudara perlu membaca secara keseluruhan 4 pasal kitab Yunus agar mengerti dengan benar bagaimana kasih Tuhan bagi manusia dan pentingnya manusia berdosa diingatkan untuk bertobat.
Arti nama Yunus bin Amitai ialah "merpati dalam kebenaran." Yunus diberi tugas oleh Allah untuk memberitakan Firman kepada orang-orang Niniwe yang dikatakan bahwa kejahatan mereka sudah didengar Tuhan (1:1; 3:2). Mereka adalah orang-orang yang tidak dapat membedakan tangan kanan dengan tangan
kiri (4:11). Artinya mereka hidup dalam kesenangan dan hawa nafsu duniawi sehingga tidak mengerti mana yang benar dan mana yang salah. Mereka menganggap semua yang mereka kerjakan benar dan sama sekali tidak mengerti bahwa apa yang mereka lakukan tidak berkenan bagi Tuhan.
Pada panggilan yang pertama Yunus menolak tugas yang dipercayakan Tuhan baginya. Penolakan Yunus tidak dengan kata-kata tetapi dengan perbuatan. Yunus menolak secara halus panggilan Tuhan baginya dengan melarikan diri pergi ke Tarsis. Yunus membeli tiket pelayaran ke selatan, ke Tarsis dan tidak pergi ke utara, ke Niniwe. Yunus berpikir bahwa Tuhan pasti memaklumi ketidakmauannya untuk pergi berkhotbah. Yunus berpikir bahwa Tuhan pasti bisa memakai orang lain saja yang setuju berkotbah pada orang Niniwe. Yunus berpikir pasti Tuhan itu baik dan mana mungkin marah atas keputusannya pergi ke Tarsis. Namun yang terjadi sebaliknya, pelayaran Yunus menjadi pelayaran yang menakutkan sehingga akhirnya dibuang ke laut dan dimakan ikan besar. Dalam situasi demikian Yunus berdoa dan berjanji setia melayani kehendak Tuhan dalam hidupnya (2:9).
Panggilan yang kedua datang kembali bagi Yunus. Yunus setia dengan janjinya kepada Tuhan. Yunus pergi ke Niniwe untuk menyampaikan firman Allah bahwa 40 hari lagi kota Niniwe akan dihancurkan Allah. Pesan yang jelas dan pastinya menakutkan bagi yang mendengar. Allah akan memusnahkan kota yang besar dan mengagumkan itu; kota yang berpenduduk lebih dari 120.000 orang (4:11). Seharian Yunus menyampaikan Firman Allah dan mendapat respon yang positif. Mereka yang mendengar firman Allah dari mulut Yunus, tidak mengejek atau menertawakan Yunus. Mereka justru percaya pada pemberitaan Yunus sebab mereka percaya juga kepada Allah. Mereka berpuasa dan berkabung sebagai simbol pertobatan dan mohon pengampunan Allah. Anak-anak dan orang dewasa, pejabat dan rakyat biasa, bahkan hewan sekalipun diperintahkan untuk berpuasa. Mereka diminta untuk menghentikan kebiasaan jahat dan kekerasan agar beroleh pengampunan Tuhan (3:8-9).
Nas Alkitab ini memperlihatkan kepada kita bahwa Allah menghendaki agar firmanNya menjadi berkat buat manusia. Allah tidak menghendaki manusia binasa sebab Allah mengasihi mereka. Karena itu ditugaskan hamba-hambaNya seperti Yunus menjadi pemberita Firman Allah. Tugas itu adalah tugas suci dan mulia. Tugas yang menuntut ketaatan dan kesetiaan. Sama seperti Yunus, kita semua diberi tugas suci dan mulia dari Allah untuk menyampaikan firman Allah bagi semua orang agar mereka meninggalkan kejahatan dan kekerasan dalam hidupnya.
Allah menghendaki bahwa manusia hidup dalam kebenaran dan kebaikan; agar manusia saling mengasihi dan bukan membenci; agar manusia tidak bertindak seenaknya dan melanggar hukum-hukum Tuhan. Yunus diberi kesempatan kedua untuk melayani Tuhan. Yunus mengucap syukur sebab dapat merasakan kasih dan karya keselamatan Allah dalam hidupnya. Karena itu dengan sepenuh hati dan sekuat tenaga Yunus pergi mengitari kota Niniwe itu tanpa kenal lelah agar firman Allah dapat didengar semua orang. Jika kita boleh bersyukur dalam hidup ini, kiranya kita bisa mencontoh Yunus yang mau melayani Tuhan dengan taat dan setia. Yunus telah hidup dalam pembaharua sehingga dia mau melaksanakan apa yang Tuhan minta. Mari saudaraku, jangan hidup dalam kebencian sehingga kita melarikan diri dari panggilan Tuhan untuk melayani. Melayani siapa? Bisa melayani suami agar setia pada keluarga; melayani istri agar selalu bersyukur dalam hidup; melayani anak-anak agar mereka selalu mengutamakan Yesus dalam hidupnya.
Sama seperti Yunus, kita pun diutus untuk menyampaikan kasih Allah dalam Yesus Kristus yang telah mengampuni dosa manusia dan menjanjikan hidup yang kekal. Tentu bukan dengan kekuatan dan kepandaian manusia, tetapi dengan bimbingan Roh Kudus dan hikmat sorgawi sehingga kita tidak gentar, malu dan takut memberitakan Firman Tuhan. Tuhan yang memberi kuasa dalam hidup kita sehingga firman yang disampaikan menjadi berkat bagi yang mendengarnya.
Jika hari ini saudara mendengar firman Tuhan untuk bertobat dari kejahatan dan kekerasan, maka saudara-saudara tidak boleh acuk tak acuh dan menganggap sepele firman Tuhan itu. Kita diingatkan untuk berbalik dari segala tingkah laku yang jahat yang bisa jadi telah melukai banyak orang, termasuk orang-orang yang kita kasihi.
Allah menghendaki pertobatan dan pembaharuan hidup seturut firmanNya. Karean itu mari kita sambut kebenaran firman Allah ini dengan sikap hidup yang benar dan penyesalan diri. Orang-orang Niniwe berpuasa, berkabung dan berdoa sebagai simbol pertobatan dan mohon pengampunan Tuhan. Kiranya kita bisa lakukan pertobatan dengan sungguh agar jangan sampai murka Tuhan yang menyala-nyala terjadi dalam hidup kita.
Orang-orang di Niniwe telah melakukan tindakan yang tepat dan benar. Mereka bertobat dan akhirnya pengampunan Tuhan diabugerahkan. Mereka selamat dam luput dari kebinasaan. Mereka mendengar bahwa 40 hari lagi mereka dihukum dan mereka menanggapinya dengan serius. Mereka percaya Allah yang dapat menghukum manusia jahat sesuai kehendakNya. Bukankah kita pun mesti menyadari bahwa Tuhan dapat menghukum kita jika terus menerus hidup dalam kejahatan dan kekerasan. Orang-orang Niniwe menyambut firman Tuhan dengan penuh sukacita sehingga mereka mau merobah perilaku mereka yang buruk sesuai dengan kehendak Allah. Jika kita hari ini dengar firman Tuhan, mari bapak, ibu, saudara kita bersukacita dan memberi diri untuk menyesali dan bertobat di hadapan Tuhan. Allah menghendaki pertobatan dari orang-orang yang dikasihinya sehingga itu Allah memberi waktu dan menugaskan hambaNya berbicara lewat firman Allah bagi hidup kita.
Pertobatan bukan sekedar ungkapan emosional, tetapi pada tindakan-tindakan kongkret sehingga kita tidak hidup lagi dalam kedagingan dan hawa nafsu dunia. Pertobatan bukan juga soal niat, tetapi pada kemauan untuk membaharui diri. Pertobatan juga bukan soal siapa yang duluan, tetapi secara keseluruhan tanpa terkecuali. Jika kita mau hidup anak-anak kita berubah dan diberkati Tuhan, maka kita yang dewasa pun harus bertobat sehingga kita meninggalkan amarah, fitnah, kebencian dan dendam dalam hidup kita. Dengan firman Allah saja, maka kita dapat mengerti bahwa dalam Yesus Kristus kita beroleh pengampunan dan anugerah keselamatan.
Allah telah memilih dan menetapkan Yunus sebagai hambaNya. Allah tetap menggunakan Yunus sekalipun telah berbuat salah. Melalui Yunus, hamba yang setia itu kita diingatkan bahwa Allah mengasihi manusia dan mengampuni dosa manusia. Hanya dengan kuasa Roh Kudus, kita diberi kesanggupan untuk melayani Tuhan dengan setia dan memberitakan kasih Yesus dengan perkataan dan perbuatan. Sungguh setiap firman yang diberitakan tidak pernah kembali dengan sia-sia. Firman Allah selalu jadi berkat bagi yang mendengar dan menerimanya dengan sukacita. Tuhan Yesus memberkati kita. Amin,
Materi Khotbah Minggu, 3 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar