Saudara-saudara yang dikasihi Allah,
Bagaimanakah hidup saudara selama seminggu ini? Saya percaya bahwa saudara dan saya tetap dipelihara dan diberkati Allah. Apakah saudara merasakan dan mengalami terus kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu dalam karir saudara, dalam bisnis saudara, dalam rencana-rencana saudara, dalam hidup anak-anak saudara, dalam keluarga saudara dan dalam hidup persekutuan kita? Kiranya dengan penuh sukacita dan ucapan syukur kita bisa berkata bahwa benar, Tuhan mengasihi dan memberkati kami dengan cara yang luar biasa dan ajaib.
Bacaan Alkitab kita hari ini menjelaskan bahwa kasih karunia Allah didalam Yesus Kristus telah menjadikan kita manusia yang diperbaharui Allah. Karena kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, kesalahan dan dosa kita diampuni Allah. Kita tidak lagi hidup dalam penghukuman dan murka Allah. Sekarang kita hidup dalam kasih karunia Allah yang menjadikan kita ahli waris Kerajaan Sorga.
Rasul Paulus dengan keyakinan kuat menjelaskan dalam suratnya kepada jemaat Efesus bahwa karya keselamatan Allah itu hanya dapat dimengerti dengan pertolongan kuasa Roh Kudus yang dijanjikan Allah dalam hidup orang percaya (1:13-14). Dengan kuasa Roh Kudus, maka kita dapat mengerti kasih karunia Allah dengan benar. Kuasa Roh Kudus juga yang menjadikan mata hati kita terang melihat pengharapan yang dijanjikan Allah dan bagaimana kuasa Allah hadir memberkati umatNya (1:17-19).
Kasih karunia Allah yang menyelamatkan itu harus direspon dengan pujian dan ucapan syukur kepada Allah (1:3, 16). Kasih karunia Allah yang kita terima secara pribadi maupun dalam persekutuan kita sebagai saudara-saudara seiman. Tanpa kasih karunia Allah, hidup kita sudah mati secara rohani dan binasa pada hari penghukuman Allah (2:1,3). Tabiat manusia yang gemar melanggar dan berdosa melawan kehendak Allah terjadi karena kelemahan daging dengan segala hawa nafsunya sehingga manusia melakukan yang jahat dan takluk kepada roh-roh kegelapan. (1:2-3)
Tidak ada cara apapun yang dapat membuat manusia lolos dari hukuman dan murka Allah. Keselamatan dan hidup kekal dalam Kerajaan sorga hanyalah kasih karunia Allah dalam iman kepada Yesus Kristus yang mati dan bangkit. Dalam kasih karunia Allah itu, orang percaya menghadapi masa depannya tidak dengan rasa kuatir, bimbang dan takut, melainkan dengan kepastian dan keyakinan teguh bahwa Allah senantiasa memberkati hidup mereka dengan berlimpah. Kekayaan kasih karunia Allah diberikan terus-menerus karena Allah menyatakan kebaikanNya yang besar agar tetap bersyukur dan memuji namaNya.
Firman Allah hari ini hendak menyegarkan pemahaman dan pengertian kita agar kita selalu mengucap syukur dan memuji Tuhan Yesus karena Dia telah menyelamatkan kita dari murka Allah dan kebinasaan kekal. Dengan kuasa Roh Kudus yang dianugerahkan maka kita mau semakin mengasihi Tuhan Yesus dengan sepenuh hati dan menyatakan kasih Allah kepada setiap orang yang kita jumpai. Hidup dalam kasih karunia Allah yang menjadikan kita dapat berdoa, beribadah, bekerja dengan jujur, menghibur dan mengampuni saudara kita yang lemah. Hidup dalam kasih karunia Allah berarti kita tidak hidup untuk diri kita sendiri dan suka menghakimi hidup orang lain. Hidup dalam kasih karunia Allah menjadikan kita sadar bahwa pertobatan membutuhkan kuasa Roh Kudus. Kita perlu memohon campur tangan Allah dengan kuasa RohNya agar mereka yang kita kasihi dapat meninggalkan yang jahat dan hidup dalam kebaikan Allah.
Kasih karunia Allah yang berlaku dalam hidup kita, membuat kita melihat masa depan dengan mata hati yang terang; mata hati yang dibimbing dengan Roh Kudus sehingga kita percaya berkat-berkat Allah yang berlimpah menyertai dan menaungi hidup kita selamanya. Saudara dan saya harus memelihara keyakinan yang teguh bahwa kebaikan Allah itu berlimpah sepanjang kehidupan ini. Tuhan Yesus menjadi sumber berkat kita setiap hari, setiap minggu, setiap bulan bahkan sepanjang tahun-tahun yang diberikannya.
Mengapa saudara mengeluh, bersunggut-sunggut dan selalu menyalahkan orang lain? Mengapa saudara memandang diri saudara tidak berguna, dan negatif? Mengapa saudara sukar untuk mengasihi kelarga saudara dengan tulus? Mengapa saudara menganggap diri saudara benar sehingga saudara menjadi eksklusif? Jika semua itu terjadi, maka betapa memang kelemahan daging dan hawa nafsu begitu kuat menguasai hati dan pikiran kita. Kita perlu datang kepada Allah agar dengan iman kepadanya maka dicurahkan kasih karunia Allah yang memberkati hidup kita. Rasul Paulus mengatakan kasih karunia itu adalah pemberian Allah dan bukan karena usaha kita (2:8).
Allah dengan kasih karuniaNya sangat mengasihi kita dan mau kita hidup dalam berkat-berkatNya yang berlimpah. Saudara tidak bisa membangun masa depan saudara dengan kekuatan sendiri; saudara tidak bisa mengatasi ketakutan dan kekuatiran saudara dengan kepandaian saudara; saudara tidak dapat menyelesaikan pergumulan saudara dengan kemampuan-kemampuan pribadi saudara. Saudara dan saya hanya dapat datang kepada Tuhan Yesus. Memohon belas kasihanNya; memohon kasih karuniaNya yang berlimpah.
Jadi hiduplah dalam kasih karunia Allah dan janganlah memegahkan diri jika hidup kita diberkati (2:9). Dalam konteks persekutuan, kita mengalami kasih karunia Allah yang berlimpah. Pada minggu pertama bulan Juni kita segera pindah ke tempat ibadah yang baru: ruko THB no. 18. Allah menyatakan kebaikan dan kasih karuniaNya kepada kita semua. Dengan iman kita percaya tidak ada perkara yang mustahil (Matius 9:29). Karenanya kita patut bersukur dan memuji namaNya karena doa dan pergumulan kita dijawab Allah. Mari jemaat Tuhan, kita satukan hati dan pikiran kita untuk bersyukur dan memuji namaNya karena kebaikan Allah berlimpah dalam hidup persekutuan kita. Amin.
Khotbah Minggu, 22 Mei 2011 GPIB Pondok Ungu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar