Membangun masa depan
gambar dari artbible.net |
Kisah Rut (Ibr: belas kasih) terjadi pada periode kekelaman ketika umat tidak setia dan menyakiti hati Allah dengan penyembahan kepada dewa-dewi Kanaan (1:1). Peritiwa kelaparan menjadi pembenaran bahwa bangsa Israel dihukum dan terlepas dari pemeliharaan Tuhan. Banyak keluarga menghadapi krisis pangan yang mengancam hidup mereka. Langkah praktis diambil Elimelek dengan memboyong istri dan kedua putranya bermukim di tanah seberang, tanah Moab yang subur. Harapan cerah sudah terbayang demi kebaikan masa depan anak-anak serta kebahagiaan hidup rumah tangga.
Kehidupan berjalan sering tidak sesuai yang diinginkan. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Begitulah musibah datang tanpa diduga. Kematian suami dan kedua anak terkasih, membuat Naomi mengambil keputusan untuk pulang kampung. Naomi percaya bahwa bangsa Israel sudah dipulihan dan diberkati dan dia mau tinggal bersama dengan saudara-saudara seimannya. Karena itu dapat dimengerti jika Naomi menasehati kedua menantu perempuannya untuk kembali ke Moab. Mereka adalah wanita yang berhak melanjutkan hidup dan meraih kebahagiaan buat masa depannya sendiri. Naomi tidak mau menghalangi berkat Tuhan bagi kedua menantunya. Sekalipun perpisahan itu menyedihkan, namun Naomi berharap keduanya hidup bahagia dalam pemeliharaan dan berkat Allah.
Kisah keluarga Naomi menjadi kisah yang mudah dijumpai dalam kehidupan kita. Berangkat merantau dengan harapan meraih hidup yang lebih baik, telah dilakoni banyak orang. Merantau ke kota-kota besar, bahkan ke luar negeri tanpa punya sanak keluarga. Keberanian mengubah nasib kiranya bukan sekedar menjaga gengsi sehingga pekerjaan haram pun dilakukan asalkan hasilnya besar.
Kesadaran membangun masa depan dengan mimpi besar, patut dimiliki setiap keluarga yang mendamba kebahagiaan seumur hidup. Segala upaya dan rencana positif sepanjang tahun 2011, membutuhkan kesabaran, kerja keras serta doa mohon berkat dari Tuhan kita Yesus Kristus. Jika memang punya rencana menikahkan anak-anak, maka pernikahan yang sehat adalah pernikahan dengan pasangan yang seiman, yang mengasihi Yesus Kristus. Kadang anak-anak muda mengartikan seiman sebagai orang yang beragama saja. Padahal bukan itu pengertiannya. Yang seiman artinya yang keduanya percaya kepada Tuhan Yesus dan saat susah dan senang selalu bersekutu dengan Tuhan Yesus dalam doa; yang mau terlibat dalam tugas-tugas pelayanan dengan sukacita; yang mau berbagi berkat pada sesama yang menderita.
Membangun masa depan keluarga berarti memberikan kontribusi pemikiran dengan visi jauh ke depan. Kebahagiaan dan kelimpahan hidup itu adalah pemberian dan kasih karunia Allah. Dengan iman teguh kepada Allah sumber berkat, kita membina anggota keluarga dan saudara-saudara kita dalam menentukan pilihan hidup yang bermartabat. Kiranya nasehat dan doa kita turut membimbing dan membukakan kesempatan dan peluang baru bagi orang-orang yang kita kasihi untuk mengalami pemulihan dan pemeliharaan Tuhan.
Dukungan moril dan kata-kata penguatan selalu diharapkan dalam kebersamaan sebagai keluarga Allah. Apa artinya kasih Tuhan, jika penghinaan dan kutuk selalu dengan mudah terucap dari mulut ? Mengapa kita entah sebagai orang tua atau pimpinan, selalu mudah melakukan kekerasan lewat kata-kata yang tak bermakna dan menghalangi berkat Tuhan buat anak-anak dan rekan kerja? Betapa menyedihkan jika kita perika baik-baik bahwa banyak orang terluka dan kehilangan masa depan karena ketidakmampuan kita mengontrol keinginan daging. Roh penurut tetapi daging lemah. Tuhan Yesus berpesan agar kita berjaga-jaga; berhati-hati; waspada kata dan perbuatan kita sehingga hidup kita dapat menjadi berkat.
Membangun masa depan berarti membangun persekutuan yang benar dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman. Kesuksesan hidup saudara tidak ada manfaatnya jika hanya untuk kepentingan pribadi. Kesuksesan saudara harus pula diiringi dengan kesuksesan membangun persekutuan ibadah dan pelayanan dalam gereja Tuhan. Tuhan mau supaya kita pun menyerahkan hidup kita sepenuhnya bagi Dia dan menggunakan semua pemberianNya untuk melayani orang-orang miskin yang membutuhkan bantuan. Partisipasi dan dukungan materi dalam pekerjaan Tuhan, menunjukkan bahwa kita membangun masa depan yang seimbang secara horisontal dan vertikal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar